Mohon tunggu...
Feri indria
Feri indria Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kajian Strukturalisme Genetik Puisi "Datang Dara, Hilang Dara" Karya Chairil Anwar

14 Januari 2018   16:14 Diperbarui: 14 Januari 2018   18:02 5074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

                                           KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK PUISI DATANG DARA, HILANG DARA KARYA CHAIRIL ANWAR

                                                                                                                     

A. Latar Belakang Masalah

      Puisi pada umumnya merupakan luapan ekspresi perasaan seseorang sastrawan yang dituangkan ke dalam kata-kata indah. Kata-kata tersebut nantinya mampu membuat pembaca terhipnotis oleh keindahannya. Namun dengan adanya kebebasan inilah para sastrawan sudah jarang yang mempertimbangkan pesan atau isi dari puisi tersebut, bahkan tidak sedikit dari puisi baru yang temanya tentang sindiran atau yang lainnya yang sangat sedikit sekali mengandung pesan moral yang mendidik.                   

           Puisi sebagai karya seni sastra dapat dikaji dari berbagai macam-macam aspeknya. Mengingat puisi itu adalah struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan saran-saran kepuitisannya. Dapat pula puisi dikaji dari jenis-jenis atau ragam-ragamnya mengingat bahwa ada banyak ragam puisi. Begitu juga puisi dapat dikaji dari sudut kesejarahannya, mengingat bahwa sepanjang sejarahnya, dari waktu ke waktu puisi selalu ditulis dan dibaca orang.

          Meskipun demikian orang tidak dapat memahami puisi secara sepenuhnya tanpa mengetahui dan menyadari bahwa puisi itu karya estetis yang bermakna, yang mempunyai arti  bukan hanya sesuatu yang kosong tanpa makna,maka dari itu puisi harus dianalisis sehingga dapat diketahui bagian-bagian serta jalinannya secara nyata. Untuk menganalisi puisi, puisi sesungguhnya harus di mengerti sebagai struktur norma-norma. Pengertian norma ini menurut rene welek (1986:50-151) jangan dikacaukan dengan norma-norma klasik, etika ataupun politik. Norma itu harus dipahami sebagai norma implisit yang harus ditarik setiap pengalaman individu karya sastra.

        Pengetahuan saja belum cukup untuk dapat memahami suatu karya sastra. Pengetahuan itu perlu di terapkan dalam kenyataan misalnya dengan mencoba membuat puisi kita bisa aplikasikan dengan menerapkan teori yang telah kita dapatkan secara langsung. Hadirnya suatu puisi baru ini memberikan suatu kekayaan tersendiri yang dimiliki oleh karya sastra pada masa kini.

        Pada kesempatan ini penulis akan mengkaji sebuah puisi Datang Dara, Hilang Dara Karya Chairil Anwar dengan menggunakan metode strukturalisme genetik dengan alasan ingin mengetahui lebih dalam tentang makna puisi tersebut.  

                                                                                                  

B. Rumusan Masalah

     1. Apakah yang di maksud dengan kajian strukturalisme genetik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun