Di tengah situasi duka, atas wafatnya Bapak Bangsa, Sang Inspirator, Presiden Republik Indonesia Ke-3 B.J Habibie. Ada kabar menggembirakan bagi masyarakat Indonesia, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan PB Djarum  dengan difasilitasi dan diinisiasi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.
Pertemuan ini dihadiri oleh Ketua KPAI Susanto, Pengurus PB Djarum Lius Pongoh yang merupakan mantan atlet bulutangkis nasional. Â Dari Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di wakili oleh Sekretaris Jendralnya, Achmad Budiharto.
Menurut Menpora Imam Nahrawi terdapat dua alasan kesinambungan kegiatan audisi beasiswa bulutangkis yang diselenggarakan oleh PB Djarum harus dipastikan tetap berlangsung.
Pertama, untuk mencari dan memastikan ketersediaan bibit unggul atlet-atlet bulutangkis  usia dini yang dilakukan secara selektif dan berjenjang.  Dan pada akhirnya dapat menjadi atlet-atlet yang mengharumkan nama Indonesia dikancah global.
Kedua, karena cabang olahraga bulutangkis merupakan cabang olahraga utama yang selalu menyumbangkan medali dalam berbagai event olahraga global, seperti Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade serta berbagai seri turnamen-turnamen BWF.
"Ini yang menjadi alasan utama adanya audisi bulu tangkis," kata Imam.Â
Kedua belah akhirnya bersepakat untuk terus mendukung keberlangsungan audisi beasiswa bulutangkis ini, PB Djarum sepakat untuk mengubah tajuk kegiatan pencarian bibit-bibit muda bulutangkis ini, dengan menanggalkan nama "Djarum" menjadi Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tanpa logo apapun yang mengesankan produk rokok Djarum.
Sementara KPAI sepakat untuk mencabut surat KPAI tanggal 29 Juli 2019 tentang permintaan pemberhentian Audisi Djarum. "Kemenpora, KPAI dan PBSI sepakat memberikan kesempatan kepada PB Djarum untuk melakukan konsolidasi secara internal guna melanjutkan audisi di tahun 2020 dan seterusnya dengan mengacu pada kesepakatan yang telah diambil pada pertemuan hari ini," ujar Imam di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (12/9/19). seperti yang dikutip dari merdeka.com
Akhirnya polemik panjang antar kedua institusi ini bisa diakhiri dan proses pencarian bakat-bakat muda cabang olahraga bisa terus berlangsung.
Ini pelajaran bagi semua pihak, KPAI tak perlu overacting dalam melakukan tugasnya dalam melindungi anak-anak yang memang merupakan tugasnya. Mulailah fokus pada tugas utama, masih banyak anak-anak yang dieksploitasi, dijadikan pengemis, diperdagangkan,pastikan pendidikan menjadi hak anak-anak.
Bagi PB Djarum, selalu lah berkonsultasi dengan pihak-pihak berwenang agar tidak dianggap melanggar undang-undang, seperti yang terjadi beberapa bulan terakhir ini. Semoga kesepakatan ini bisa menghentikan polemik yang membuat gaduh dan bulutangkis Indonesia bisa berjaya terus.
Sumber: Merdeka