Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pergerakan Mahasiswa Generasi Milenial

14 Mei 2019   10:20 Diperbarui: 14 Mei 2019   12:29 1439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.himapersisbandung.or.id/

Mahasiswa merupakan mahanya siswa,  la cream de la cream nya siswa. Artinya sekelompak manusia yang memiliki privilage unuk mendapatkan pendidikan yang tinggi, dan diharapkan mampu menjadi pembeda suatu bangsa. 

Mahasiswa memiliki tools untuk bisa bersikap kritis walaupun memang tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengartikulasikan kekritisan tersebut  menjadi sebuah gerakan, apabila hal yang memicu kritikannya itu menjadi concern bersama  maka sikap kritis secara kolektif ini lah yang mendorong terjadinya sebuah gerakan mahasiswa yang murni karena sifatnya Bottom-up. 

Gerakan mahasiswa kebanyakan berbentuk realis-kritis, Gerakan mahasiswa realis-kritis ini adalah mereka yang berfikir realistik tetapi sambil mengusung sejumlah agenda dengan cara-caranya yang kritis. 

Masalah yang terjadi secara nyata ini terjadi di depan mata dan dirasakan langsung oleh mahasiswa itu sendiri beserta lingkungan sekitarnya yang mendorong keinginan adanya perubahan. Menurut Arbi Sanit ada lima faktor mengapa mahasiswa peka terhadap masalah kemasyarakatan dan terpanggil ikut serta berbuat untuk  mendorong sebuah perubahan.

  1. Sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mahasiswa mempunyai pandangan luas untuk dapat bergerak diantara semua lapisan masyarakat
  2. Sebagai kelompok masyarakat yang paling lama mengalami pendidikan, mahasiswa telah mengalami proses sosialisasi politik terpanjang diantara angkatan muda.
  3. Kehidupan kampus membentuk gaya hidup unik melalui akulturasi sosial budaya yang tinggi diantara mereka.
  4. Mahasiswa sebagai golongan yang akan memasuki lapisan atas susunan kekuasaan, struktur ekonomi, dan akan memiliki kelebihan tertentu dalam masyarakat, dengan kata lain adalah kelompok elit di kalangan kaum muda.
  5. Seringnya mahasiswa terlibat dalam pemikiran, perbincangan dan penelitian berbagai masalah masyarakat.

Gerakan mahasiswa pada prakteknya itu sangat dinamis,melewati horison waktu yang panjang dengan permasalahan yang dihadapi berbeda-beda pula. Dalam catatan sejarah Indonesia Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 merupakan salah satu hasil dari gerakan mahasiswa, berawal dari mahasiswa-mahasiswa Stovia di Batavia, yang membangkitkan rasa nasionalisme Indonesia sebagai sebuah bangsa, yang dimanifestasikan 20 tahun kemudian melalui gerakan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 akhirnya memacu para pemuda untuk berjuang bersama rakyat untuk meraih kemerdekaan. Pasca Kemerdekaan gerakan mahasiswa yang berkolaborasi dengan rakyat juga terjadi pada tahun 1966 dengan tumbangnya Orde Lama. 

Setelah Orde Baru berkuasa tak kurang 2 kali terjadi gerakan mahasiswa yang cukup besar tahun 1974 dengan Malapetaka Lima Belas Januari (Malari) 1974, ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta turun ke jalan untuk mengkritik kebijakan ekonomi Pemerintahan Soeharto yang dianggap terlalu berpihak kepada investasi asing. Peristiwa ini berakhir dengan di penjaranya beberapa mahasiswa yang dianggap menjadi penggerak terjadinya gerakan yang berujung demonstrasi besar-besaran. 

Kemudian tahun 1978 di kampus ITB bandung, diduduki oleh tentara atas perintah Kopkamtib Sudomo, karena Dewan Mahasiswa ITB mengeluarkan penolakan atas terpilihnya kembali Soeharto sebagai Presiden. Dan terakhir Gerakan mahasiswa yang cukup besar berhasil menumbangkan Orde Baru dengan istilah reformasi gerakan ini berawal dari merosotnya perekonomian Indonesia yang kemudian mahasiswa bergerak, demontrasi besar-besaran terjadi dimana-mana. 

Klimaksnya di pertengahan Mei 1998 berawal dari penembakan 4 mahasiswa Trisakti di kampusnya, memicu kerusuhan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia. Rentetan peristiwa ini akhirnya membuat pemimpin besar yang sudah 32 tahun berkuasa, Soeharto tumbang. 

Rasanya akan sulit dan terdengar agak konyol kalau kita bandingankan pergerakan mahasiswa dari masa satu dengan masa lainnya. Jadi kalo  kita bandingkan gerakan mahasiswa sekarang yang notebenenya adalah mahasiswa milenial dengan gerakan mahasiswa 1998 misalnya, pasti jauh berbeda kondisi dan tantangannya pun jomplang.  

Mahasiswa 1998 itu berada dalam situasi pemerintahan yang otoriter dengan teknologi yang jauh belum se canggih hari ini. Boro-boro internet, telepon saja masih fixed phone alias telepon kabel, itu pun tidak setiap rumah memilikinya. Sedangkan generasi mahasiswa milenial, pemerintahnya sangat demokratis, teknologi sudah sedemikian canggih, arus informasi begitu kencang sampai terkadang kita mengalami overload informasi saking kebanyakan info.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun