Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu) resmi mengumumkan return, berupa kupon atau imbal hasil SBN Ritel ORI028.Â
Dua sub seri ORI028, merupakan SBN ritel keenam yang diterbitkan tahun ini, rencananya akan ditawarkan ke publik mulai 29 September 2025 hingga ditutup pada 23 Oktober 2025.Â
ORI028T3 yang memiliki tenor atau masa jatuh tempo 3 tahun, imbal hasilnya ditawarkan sebesar 5,35 persen per tahun. Sedangkan ORI028T6 bertenor 6 tahun, kuponnya ditawarkan sebesar 5,65 persen per tahun.
Analisis Kupon di Tengah Tren Penurunan BI-Rate
Return yang ditawarkan oleh ORI028 tersebut, secara nominal menjadi yang terendah sepanjang penerbitan SBN ritel di tahun 2025, seiring tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate) yang sudah dipangkas lima kali, mencapai 125 basis poin (bps) dari 6 persen menjadi 4,75 persen saat ini.Â
Hal itu tak dapat dihindari, mengingat pertimbangan utama dalam penetapan besaran return SBN ritel apapun jenisnya adalah BI-Rate, selain rata-rata suku bunga deposito di bank-bank milik negara, threshold suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), tingkat kupon SBN dengan tenor serupa di pasar sekunder, dan kondisi ekonomi domestik dan global.Â
Namun, return yang ditawarkan ORI028 ini tetap memiliki selisih atau spread positif yang signifikan dengan BI-Rate, antara 60 bsp atau 0,60 persen hingga 90 bsp atau 0,90 persen, tak berbeda jauh dengan penerbitan-penerbitan seri SBN ritel sebelumnya.Â
Hal yang agak berbeda dan ini cukup menarik dari return yang diawarkan ORI028 ialah selisih kupon ORI028T3 dengan ORI028T6, yang sebesar 30 bps, lebih lebar gap-nya dibandingkan seri-seri sebelumnya yang berkisar 10-15 bps.Â
Mungkin hal ini ditetapkan, untuk mengoptimalkan nilai pemesanan ORI028T6 yang memiliki tenor lebih panjang, dan bagi investor bisa jadi berkah juga, lantaran mendapat return yang lebih tinggi.
Keunggulan Finansial dan Keamanan ORI028
Terlepas dari itu, yang pasti return ORI028 nyaris dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan bunga deposito di bank-bank besar nasional, yang juga akan terpangkas cukup signifikan, sejurus dengan tren penurunan BI-Rate.Â
Dengan pajak final atas imbal hasil yang hanya 10 persen, lebih rendah dibandingkan pajak atas bunga deposito yang 20 persen, keuntungan berinvestasi di ORI028 bakal terasa lebih optimal.
Selain urusan cuan, sejumlah karakteristik dasar dari ORI028 yang akan menarik minat masyarakat untuk berinvestasi di instrumen keuangan ini ialah kuponnya yang bersifat tetap atau fixed rate hingga masa jatuh temponya tiba, sehingga terhindar dari potensi penurunan return, mengingat tren pemangkasan suku bunga acuan BI seperti diungkapkan para analis pasar keuangan masih akan terus berlanjut.Â