Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Euforia Piala Dunia 2022 Qatar Tak Terlalu Hype, Ini Sebabnya

19 November 2022   15:21 Diperbarui: 19 November 2022   21:40 1656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ambience event sepakbola  paling akbar 4 tahunan yang biasa disebut FIFA World Cup 2022 di Qatar yang akan berlangsung 2 hari lagi, euforia-nya dirasakan tak se-hype World Cup atau penyelenggaraan Piala Dunia-Piala Dunia sepakbola sebelumnya.

Terdapat beberapa alasan teknis dan non teknis mengapa euforia Piala Dunia Qatar 2022 cenderung disikapi masyarakat dan penggemar sepakbola dunia dengan dingin.

Dulu, jauh-jauh hari sudah saya rasakan betul bagaimana hype-nya Piala Dunia, mulai antusias mencari berita-berita  tentang line-up resmi tim negara peserta Piala Dunia terutama tim yang kita jagokan dan kemungkinan lawan-lawan yang akan dihadapinya.

Kemudian ikut memperdebatkan siapa saja pemain yang akan moncer, penjaga gawang paling tangguh dan paling jadi bahan perhatian siapa pencetak gol paling banyak di event tersebur.

Begitu pula, tentang apparel yang akan dikenakan oleh kesebelasan peserta dan bola resmi Piala Dunia bahkan hingga wasitnya.

Lebih jauh lagi saya kerap mencari tahu juga hal-hal lain tentang negara tuan rumah, mulai dari stadion, demografi hingga budaya mereka.

Namun rasa itu yang tercermin dari magnitude pemberitaan media, obrolan bersama teman-teman penggemar bola, eagerness-nya tak begitu terasa lagi.

Dulu bahkan untuk dapat menyaksikan Piala Dunia, banyak masyarakat Indonesia yang bela-belain untuk membeli televisi baru dengan ukuran lebih besar hanya agar bisa menikmati perhelatan paling akbar sepakbola 4 tahunan tersebut.

Dalam prespektif saya, setelah membaca berbagai terbitan daring dan postingan di media sosial untuk kemudian menganalisanya dengan logika sederhana, terdapat beberapa hal yang membuat euforia Piala Dunia 2022 di Qatar kurang hype dan terbilang melempem.

Pertama, kontroversi di dalam organisasi yang menaungi sepakbola dunia FIFA terutama masalah korupsi yang melibatkan para petingginya, mulai dari Sepp Blater, Jerome Valcke  hingga Michael Platini.

Berkaitan dengan kasus korupsi di FIFA tersebut, satu hal yang berkaitan langsung dengan penyelenggaraan Piala Dunia Qatar adalah terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah itu sendiri yang penuh kontrovesi dan korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun