Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bukan Cuma Pertalite dan Solar, Nantinya untuk Mengakses Elpiji 3 Kg Harus Lewat Aplikasi MyPertamina, Tak Masuk Akal?

30 Juni 2022   15:19 Diperbarui: 30 Juni 2022   16:37 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Pemerintah dan Pertamina, mensyaratkan masyarakat yang akan membeli bahan bakar minyak bersubsidi jenis Pertalite dan Solar harus terdaftar di aplikasi MyPertamina, saya pikir itu masih masuk akal.

Kenapa masuk akal, selain alasan agar subsidi yang diberikan tepat sasaran, asumsi bahwa masyarakat konsumen Pertalite dan Solar memiliki kemampuan untuk mengakses smartphone juga masih masuk akal.

Namun, ketika mendengar kabar bahwa aplikasi Mypertamina yang harus dioperasikan melalui gawai, nantinya juga akan disyaratkan untuk setiap pembelian gas elpiji bersubsidi ukuran 3 lg, saya harus mengatakan bahwa kebijakan Pemerintah dan Pertamina ini sungguh sangat absurd bahkan konyol.

Kita tahu, elpiji ukuran 3 kg tersebut diperuntukan buat warga miskin. Daya beli masyarakat level ini tak sekuat pemilik kendaraan yang merupakan konsumen BBM.

Mereka sangat mungkin tak memiliki akses terhadap smartphone dan berbagai sarana penunjangnya seperti sinyal dan paket kuotanya.

Belum lagi terkait kemampuan mereka mengoperasikannya. Karena konsumen elpiji 3 kg tak hanya emak-emak atau pengusaha mikro yang berada di kota tetapi hingga pelosok desa nun jauh diseberang sana.

Meskipun kebijakan ini  baru wacana, tetapi kayanya sudah hampir pasti dilaksanakan meski belum tahu kapan. 

Seperti dilansir CNNIndonesia.Com mengutip pernyataan Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra, terkait wacana tersebut, saat ini Pertamina secara diam-diam sedang melakukan uji coba terhadap 114 ribu warga.

Menurutnya, dalam uji coba tersebut pihaknya berkolaborasi dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang biasanya digunakan untuk penyaluran bantuan sosial.

Oke lah secara teori, agar subsidi tepat sasaran ini hal yang dilakukan Pertamina ini tak terlalu buruk.Tetapi pada praktik dilapangan akan menjadi sangat sulit bahkan cenderung konyol.

Belum lagi, jika kita berbicara pengawasannya, untuk memantau agar subsidi elpiji 3 kg ini tepat sasaran jauh lebih rumit dibandingkan dengan mengawasi BBM bersubsidi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun