Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

September Antara Vina Panduwinata dan Green Day, Semoga Tak Menjadi "Sadtember"

1 September 2021   16:35 Diperbarui: 1 September 2021   17:52 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan September di masa lalu saat siklus musim penghujan dan musim kemarau masih teratur, merupakan waktu peralihan musim, dari kemarau ke musim penghujan.

Makanya dalam lagu "September Ceria" yang diciptakan oleh James F Sundah pada tahun 1982,dan dinyanyikan dengan sangat pas oleh Vina Panduwinata.

Kalimat pembuka setelah intro adalah,

'Di ujung kemarau panjang
Yang gersang dan menyakitkan
Kau datang menghantar berjuta kesejukan"

Yang menyiratkan begitu banyak harapan baru di bulan September. Seperti halnya pergantian musim yang selalu memberikan harapan baru.

Bulan "September" diambil dari bahasa Latin, "septern," yang berarti tujuh. Dalam kalender Roma kuno, September adalah bulan ketujuh dari sistem penanggalan periodik sepuluh bulan

Bulan pertama dalam kalender itu adalah Maret. Dalam perkembangannya, Januari dan Februari masuk menjadi bulan pertama dan kedua. Hal itu membuat September bergeser ke posisi urutan bulan kesembilan.

Apakah dalam situasi pandemi dengan segala hiruk pikuknya, September tahun ini masih akan tetap ceria seperti lagu yang dinyanyikan si Burung Camar itu?

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terus menerus diperpanjang, artinya Covid-19 belum sepenuhnya terkendali seperti yang diharapkan.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bintang kejora pemberantasan korupsi sinarnya mulai meredup sebagai akibat berbagai kisah tak sedap yang menggerus marwah lembaga anti rasuah tersebut.

Perekonomian masyarakat dan nasional pun masih gloomy, sekian juta orang menjerit karena pendapatan mereka berkurang, sebagian lainnya melonglong  kehilangan seluruh pendapatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun