Setelah beberapa saat isu politik elektabilitas dalam negeri seperti sedang tiarap tertelan berbagai isu lain di antaranya isu Palestina yang ramai diperbincangkan, tiba-tiba menyeruak isu Ganjar Pranowo yang "dirasani" dan berpotensi "didepak" oleh sekondan dari dalam partainya sendiri, PDIP.
Persaingan elektabilitas menuju pilpres 2024 dengan Puan Maharani disebut-sebut oleh sejumlah pihak sebagai pangkal persoalan dari "kisruh" yang sebetulnya belum bisa disebut kisruh ini, mungkin baru cikal bakal dari sebuah permasalahan di internal Partai Penguasa ini.
Seperti diketahui, awal mula ramainya isu Puan vs Ganjar ini saat berbagai media daring memberitakan PDI-P menggelar hajatan di Semarang Jawa Tengah yang juga dihadiri oleh Puan Maharani.
Dalam acara itu, hampir seluruh kader di wilayah Jawa Tengah, baik eksekutif, legislatif, maupun struktur partai, diundang
Hanya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang merupakan kader asli PDI-P yang tak diundang dalam perhelatan itu.
Menyoal musabab tak diundangnya Ganjar, Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah sekaligus jajaran Pimpinan di DPP PDI-P, Bambang Wuryanto atau dikenal dengan sebutan Bambang Pacul tanpa tedeng aling-aling menyebutkan memang Ganjar sengaja tak di undang lantaran sudah kelewatan.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," katanya, seperti dilansir Kompas.com. Sabtu (22/05/21).
Lah kok bisa kelewatan, Ganjar Pranowo kan Gubernur yang oke, dekat dengan masyarakat dan yang terpenting selama menjabat Gubernur Jateng tak tersiar kabar burung sekalipun laku koruptif yang dilakukannya
Eh ini bukan perkara kinerja yang dipersoalkan tapi urusan pilpres 2024. Ganjar dianggap sangat berambisi maju menjadi salah satu calon presiden di tahun politik tersebut.
Aktivitasnya di media sosial memang cukup kerap dan marak, tetapi itu menurut pandangan saya hanya sebatas untuk membantu kerja-kerjanya dalam memimpin Provinsi Jawa Tengah.
Meskipun saya tak tahu secara pasti apakah memang aktivitas Ganjar di medsos itu untuk menaikkan elektabilitasnya juga, seperti yang ditenggarai oleh Bambang Pacul.