Di saat umat muslim dunia lain tengah merayakan Idul Fitri 1442 Hijriah, konflik kekerasan justru berlangsung eskalatif di kawasan Gaza Palestina dan Israel.
Israel secara ganas menyerang  Gaza wilayah yang menjadi milik Palestina. Hingga Senin (10/05/21), tak kurang dari 83 orang warga Palestina  dilaporkan  tewas akibat serangan udara yang dilancarkan Tentara Israel. 11 diantara korban tewas tersebut adalah anak-anak.Â
Sementara di Israel sejauh ini korban meninggal berjumlah 7 orang akibat serangan roket yang diluncurkan dari Gaza dan Lebanon oleh salah satu faksi bersenjata Palestina, Hamas.
Meskipun korban jiwa sudah cukup banyak, sepertinya "perang" antara 2 pihak ini akan terus berlanjut.
Sejumlah media asing seperti Reuters, memberitakan Israel mulai mengerahkan ribuan tentara ke perbatasan Gaza untuk melakukan serangan darat.
Sementara sayap bersenjata kelompok Palestina, Hamas, mengancam akan terus melanjutkan serangan roket dengan mengatakan menghantam kota seperti Tel Aviv.
Konflik bersenjata antara Palestina dan Israel kali ini dipicu bentrokan selama berhari-hari antara warga Palestina dan polisi Israel di kompleks puncak bukit suci  lokasi Mesjid Al Aqsha berada di Yerusalem Timur.
Sebenarnya latar belakang yang memicu konflik antar kedua pihak ini sama saja dari tahun ke tahun. Israel kerap kali mengeluarkan kebijakan yang kejam terhadap warga Palestina khas penjajah.
Konflik ini bersumber dari luka terbuka dari perseteruan antara komunitas Arab dan Yahudi yang tak kunjung terselesaikan secara tuntas.
Israel yang di dukung penuh oleh Amerika Serikat, terus melakukan tindakan agresi untuk menguasai Wilayah Palestina secara keseluruhan.
Israel tak segan-segan membantai warga sipil Palestina dengan dalih untuk mengeleminir faksi bersenjata Palestina, seperti  kelompok Hamas.