Ibadah Shaum  itu dilaksanakan mulai dari saat fajar terbit di ufuk  timur  hingga  matahari tenggelam di ufuk sebelah barat.
Artinya sebagai penanda, adzan subuhlah yang menjadi patokan umat Muslim itu berpuasa di bulan Ramadan atau puasa-puasa sunah di bulan yang lain.
Namun, istimewanya khusus bulan Ramadan kita akan dikenalkan dengan istilah "Imsak" Â penanda waktu yang selama ini dianggap menjadi patokan umat Muslim di Indonesia memulai puasa.
Tetapi tahukah, menurut sejumlah sumber bacaan yang saya baca ternyata  istilah "Imsak" itu tak pernah digunakan dimanapun di dunia kecuali di Indonesia.
Dan ternyata juga, waktu imsak sudah terlanjur diartikan secara salah kaprah oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Bahkan jika kita mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indinesia (KBBI) disitu jelas tertulis bahwa imsak adalah waktu mulainya puasa.
"im*sakIsl 1n saat dimulainya tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum; 2 v berpantang dan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang mem-batalkan puasa mulai terbit fajar sidik sampai datang waktu berbuka"
Nah, imsak di Indonesia dijadikan sebagai penanda waktu berakhirnya waktu sahur, dan dimulainya berpuasa.
Padahal dalam ajaran Islam sebenarnya istilah Imsak itu tak pernah ada. Â Dalam Al Quran, Surat Al Baqarah ayat 187 jelas disebutkan waktu ibadah puasa bermula.
"Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar."
Kemudian ada  sebuah hadist Nabi yang diriwayatkan oleh HR Imam Ahmad dan Abu Dawudz Hakim serta di sahkan oleh  Adz Zahabi memberi fakta itu.