Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Balada Perselingkuhan Nissa dan Ayus Sabyan, Selingkuh kok Khilaf?

21 Februari 2021   18:22 Diperbarui: 21 Februari 2021   19:20 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal itulah yang membuat sang istri tak kuat dan kemudian menggugat cerai sang suami dan mengunggah keresahannya lewat platform media sosial Tik Tok

Hingga akhirnya menguar ke publik, dan menjadi viral hingga menimbulkan pro dan kontra apalagi kemudian dikaitkan dengan urusan politik antara 2 kubu musuh bebuyutan.

Terlepas dari pro dan kontra-nya, setiap pasangan itu sebenarnya memiliki potensi dalam berselingkuh. Menurut Peggy Vaughan, dalam bukunya The Monogamy of Myth : A Personal Handbook for Recovering from Affairs. 

Perselingkuhan dalam sebuah perkawinan dapat dimulai dari kedekatan seseorang dengan satu orang lain yang bukan pasangan resminya. Kedekatan tersebut memiliki ikatan emosi yang kuat baik secara fisik, psikologis, hingga sexual intercourse.

Hingga titik tertentu perselingkuhan merupakan tindakan pengecut yang memiliki maksud menikmati hubungan dengan pihak lain yang bukan pasangannya sehingga terpenuhi kebutuhan afeksi seksualitas.

Saya tak memiliki pengetahuan yang cukup apakah Nissa dan Ayus perselingkuhannya sudah mencapai titik sexual intercourse atau tidak, meskipun secara logika sebagian publik meyakini bahwa hal itu terjadi.

Ironis memang di balik segala keluguan yang ditampakan lewat tampilannya, Nissa bisa bertindak seperti itu.

Tapi ya itulah cinta, kadang tak bisa dibatasi oleh apapun termasuk status dari si pelakunya. Meskipun demikian, supaya cinta itu bisa bertahan lama atau selamanya harus memiliki komitmen.

Komitmen inilah yang dapat mengikat cinta agar mampu melewati pasang surutnya emosi manusia. Adanya sebuah komitmen bisa jadi dapat menjamin keberlangsungan hubungan cinta.

Dalam ilmu psikologi komitmen dapat diartikan sebagai keadaan psikologis ketika seseorang merasa terikat atau terhubung dengan orang lain, dan secara langsung memengaruhi keputusan seseorang untuk melanjutkan atau mengakhiri sebuah hubungan.

Kekuatan sebuah komitmen itu lahir dari rangkaian suatu proses, tak ujug-ujug terjadi. Komitmen akan muncul ketika pasangan merasa saling nyaman dan sama-sama memiliki kepuasan dalam menjalani sebuah hubungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun