Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Komika Pandji Pragiwaksono Disentil Denny Siregar Lantaran Dianggap Membandingkan NU dan Muhammadiyah dengan FPI

21 Januari 2021   07:02 Diperbarui: 21 Januari 2021   11:12 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komika Pandji Pragiwaksono kini ramai menjadi bahan perbincangan para warganet lantaran unggahan video di akun Youtube miliknya bertajuk "FPi Dibubarin Percuma feat Afif Xavi & Fikri Kuning" yang ia rilis pada 4 Januari 2021 dirisak oleh sebagian warganet.

Dalam video tersebut Pandji sempat menyinggung masalah pembubaran FPI, dan dengan agak ceroboh membawa-bawa 2 ormas Islam besar lain, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) dalam konotasi yang kurang baik.

"FPI itu hadir gara-gara dua ormas besar Islam (NU dan Muhammadiyah) jauh dari rakyat. Mereka elit-elit politik. Sementara FPI itu dekat. Kalau ada yang sakit, ada warga yang sakit mau berobat, nggak punya duit, ke FPI, kadang-kadang FPI ngasih duit, kadang FPI ngasih surat. Suratnya dibawa ke dokter jadi diterima," ujar Pandji dalam video tersebut.

Dari judulnya saja video unggahan Pandji itu jika mau ditelisik lebih jauh sudah salah. Jika mengacu pada pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud M.D pada 30 Desember 2020 terkait Front Pembela Islam (FPI), Ormas Islam ini bukan dibubarkan tetapi seluruh aktivitas dan apapun yang berkaitan dengan ormas ini terlarang.

Pasalnya ormas ini secara de jure sudah tak memiliki landasan hukum lagi sejak 21 Juni 2019, jadi pada dasarnya ormas ini di mata hukum administrasi negara sudah tidak eksis lagi.

Logikanya, mana mungkin sebuah organisasi yang tak eksis dibubarkan. Makanya pemerintah kemudian memilih narasi pelarangan, lantaran FPI terus berkegiatan meski secara administratif sudah tak eksis.

Selain itu, mungkin saja Pandji seperti yang ia ungkapkan dalam video tersebut hanya  mengutip ucapan Thamrin Amar Tomagola Sosiolog asal Universitas Indonesia, sehingga muncullah kalimat tadi dalam videonya

Kutipan itu menurut Pandji, ia nukil saat wawancaranya dengan Thamrin pada tahun 2012 di radio Hard Rock FM, dimana Panji bertugas sebagai penyiar saat itu.

Meskipun demikian, kilah Pandji terkait ucapannya dalam video tersebut tak dapat diterima oleh sebagian Netizen, diantaranya seperti yang dicuitkan oleh Denny Siregar dan Ferdinand Hutahaean.

Denny Siregar terlihat mengingat Panji lewat akun Twitternya @dennysiregar7 

"Mas @pandji ini dasar pemikirannya darimana ? Apa cuma denger ceritanya orang FPI doang ? Hati2 lho, @nahdlatululama dan @muhammadiyah bisa tersinggung dengar ucapan begini.. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun