Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Polemik Diplomat Jerman dan Sejumlah Klaim FPI dalam Bingkai Kebenaran Semu

21 Desember 2020   06:52 Diperbarui: 21 Desember 2020   11:35 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedatangan salah seorang diplomat Jerman ke Markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan ramai menjadi bahan perbincangan publik, berbagai sakwasangka meluncur deras ditujukan pada Kedubes Jerman di Indonesia.

Hingga kemudian polemik ini mendorong Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memanggil pihak Kedubes Jerman untuk dimintai klarifikasinya.

Sebenarnya datangnya seorang diplomat negara asing ke sebuah tempat di Indonesia bukan sesuatu yang aneh alias biasa saja.

Namun klaim pihak FPI yang menyatakan bahwa kedatangan diplomat Jerman itu ada kaitannya dengan insiden di KM 50 tol Jakarta-Cikampek yang menewaskan 6 laskar Ormas pimpinam Rizieq Shihab ini, membuat Kemenlu merasa perlu memanggil mereka.

"Dari pihak Kedubes Jerman menyampaikan turut berdukacita dan belasungkawa atas kejadian dibunuhnya enam syuhada," kata Munarman Sekretaris Umum DPP FPI, Kamis (17/12/20) seperti dilansir Detik.com.

Selain itu, Munarman mengklaim bahwa kedatangan diplomat Jerman tersebut merupakan bentuk dari perhatian masyarakat Internasional terhadap insiden tersebut.

"Perhatian internasional terhadap kasus extrajudicial killing enam syuhada akan berdampak pada reputasi Indonesia di dunia internasional," tambah Munarman.

Jika klaim Munarman ini benar, hal itu bisa dikategorikan bahwa pihak Jerman mencoba mengintervensi politik dalam negeri Indonesia, sesuatu yang  sangat diharamkan dilakukan oleh seorang diplomat dimanapun ia bertugas lantaran akan berpotensi merusak hubungan baik antar kedua negara dan melanggat sopan santun diplomasi internasional.

Kejadian datangnya diplomat Jerman secara terbuka ke Sekretariat FPI ditengah suasana panas dan klaim Munarman ini, membuat benak saya berpikir apakah diplomat Jerman  tersebut tak memiliki sensifitas politik, sehingga bertindak sedangkal itu, atau kah ini hanya klaim kosong Munarman dan FPI untuk membangun narasi yang menguntungkan mereka terkait insiden di KM 50 Jalan Tol Jakarta- Cikampek itu?

Dengan situasi seperti itu saya kira Wajar saja jika kemudian Kemenlu RI memanggil pihak Kedubes Jerman ke Pejambon, dan pihak Kedubes Jerman memenuhi panggilan tersebut pada Minggu (20/12/20).

"Dirjen Amerop Kemlu atas instruksi Ibu Menlu telah memanggil ke Kemlu Kuasa Usaha Ad Interim Kedubes Jerman," kata juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah, Minggu (20/12/20). Seperti dilansir Detik.Com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun