Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Permasalahan Beragama Zaman Now

2 Desember 2020   09:43 Diperbarui: 2 Desember 2020   09:45 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakangan saya merasakan keresahan terkait kondisi beragama di Indonesia. Wajah agama yang seharusnya menampakan keindahan, kenyamanan, dan keteduhan, saat ini faktanya terlihat tidak seperti itu.

Fenomena ini membuat saya terdorong untuk mencari tahu lewat berbagai tulisan dan literatur yang berkaitan dengan keberagamaan saat ini.

Menurut salah satu pemikir Islam dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Profesor Azyumadi Azra  dalam beberapa tulisannya di berbagai media, fenomena ini dipengaruhi oleh munculnya konservatisme agama.

Konservatisme agama ini sebetulnya terjadi secara global dan tak terbatas pada agama Islam saja. Tetapi karena agama Islam adalah agama paling banyak penganutnya di Indonesia,maka kebangkitan konservatisme di Indonesia itu paling terlihat di kalangan muslim.

Contoh kasat mata yang bisa kita amati bersama bahkan oleh orang awam seperti saya, ialah meluasnya penggunaan jilbab, hijab atau apapun lah sebutannya.

Kemudian kita lihat juga adopsi gaya hidup poligami yang jelas-jelas di tolak modernitas, dalam beberapa kasus dipamer-pamerkan.

Atau mulai meningkatnya gaya hidup halal atau berbasis syariah, bahkan dibidang legislasi Rancangan Undang-Undang Minuman Beralkohol misalnya itu benar-benar sangat dipengaruhi oleh hukum dalam agama Islam.

Memang kecenderungan pendulum konservatisme agama (Islam) di Indonesia masih lebih banyak yang bergerak ketengah, dibandingkan yang bergerak ke kanan secara ekstrim.

Namun yang bergerak ke kanan ekstrim ada, meski tak sebanyak yang ke tengah, nah yang bergerak kekanan inilah dengan bantuan media sosial membuat wajah beragama di Indonesia belakangan menjadi berubah menyeramkan penuh kegaduhan.

Apalagi kemudian konservatisme agama ini dikawinkan dengan sikap politik individu  atau kelompok yang bergerak ke kanan ekstrem itu.

Kondisi ini menguat saat Pilkada DKI 2017 dan berlanjut pada Pilpres 2019, yang kemudian makin menguatkan politik identitas dalam hal ini identitas keagamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun