Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, menceritakan bahwa dirinya dicopot dari jabatannya sebagai Panglima dipenghujung masa baktinya pada 2017 lalu, lantaran ia bersikukuh memerintahkan seluruh jajaran TNI untuk memutar dan menonton film "Pengkhianatan G30S/PKI" pada tahun 2017 lalu.
Kisah ini disampaikan Gatot saat ia diwawancarai oleh Hersubeno Arief dalam Channel Youtube Hersubeno point yang dirilis Selasa (22/09/20) kemarin.
"Saat itu saya ada sahabatlah di PDIP, yang bilang Pak Gatot sudah hentikan itu, kalau tidak pasti Pak Gatot bakal diganti. Saya bilang terimakasih, justru saya akan gas, karena ini benar-benar bahaya. Dan saya benar-benar diganti," ujarnya
Gatot memiliki alasan kuat mengapa ia memerintahkan seluruh jajarannya saat itu untuk menonton film tersebut.
Ia mulai mengamati sejak tahun 2008, ketika seluruh mata pelajaran sekolah ditiap tingkatan sekolah menghapus kata PKI dalam peristiwa G30S.
Disitulah ia mulai melihat gerakan PKI gaya baru mulai bangkit. Gerakannya tak terlihat namun bisa dirasakan.
Isu PKI seperti yang diungkapkan Gatot Nurmantyo ini memang tak pernah lekang di makan jaman, apalagi jika berbicara tentang peristiwa malam kelam 30 September 1965 dan rentetan yang terjadi sebelum dan sesudah peristiwa yang oleh rezim orde baru disebut Gerakan 30S/PKI itu.
Begitu banyak spekulasi dari peristiwa yang kemudian menjadi batas sejarah antara Orde Lama pimpinan Soekarno dan Orde Baru yang dipimpin Soeharto itu, bahkan hingga hari ini.
Peristiwa yang hanya terjadi semalam, namun melahirkan rentetan peristiwa berdarah dan isu tak terselesaikan dalam sejarah negeri ini.
Sesaat setelah peristiwa tersebut, konflik antar anak bangsa meledak. Permusuhan dan kebencian menyeruak memakan ratusan ribu korban jiwa.
Lebih setengah abad bangsa ini terus mempertanyakan, bagaimana dan mengapa peristiwa itu bisa terjadi, serta sibuk menuding sana-sini siapa yang sebenarnya menjadi dalang peristiwa kelam itu.
Ketika masa Orde Baru berkuasa, tafsir sejarah mereka lah yang paling benar mengenai peristiwa G30S, bahwa PKI merupakan satu-satunya dalang yang paling bertanggungjawab atas terjadinya peristiwa itu.