Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

PSBB di DKI Jilid 2, Akankah Indonesia Terjun ke Jurang Resesi?

10 September 2020   11:04 Diperbarui: 10 September 2020   19:35 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diberlakukan di DKI Jakarta, membuat kita terhenyak. Bayangan kondisi di awal pandemi Covid-19 yang melumpuhkan sektor ekonomi kembali ada di kepala masyarakat.

Pilihan sulit memang, tetapi keputusan memberlakukan kembali  PSBB di DKI harus dilakukan jika tidak, Jakarta bakal menjadi lautan pasien Covid-19, yang pada akhinya akan membuat fasilitas kesehatan yang ada akan mengalami kelumpuhan karena jumlah pasien melebuhi daya tampung yang ada. 

Jika hal itu terjadi maka tingkat kematian juga akan terus meningkat, tenaga kesehatan kewalahan ujungnya chaos pelayanan kesehatan bakal terjadi.

Saat ini 77 persen kapasitas rumah sakit untuk isolasi Covid-19 sudah penuh terisi, jika dibiarkan seperti saat ini tanpa tindakan tegas dan ketat seperti PSBB, dalam beberapa hari ke depan seluruh rumah sakit DKI Jakarta akan penuh.

Kebijakan ini seperti bitter sweet bagi perekonomian masyarakat Jakarta dan nasional. Ingat DKI Jakarta menyumbang 18 persen pertumbuhan ekonomi nasional.

Pergerakan manusia dan aktivitas ekonomi bakal kembali berjalan sangat minimal, kantor-kantor kembali akan memberlakukan bekerja dari rumah, seluruh kegiatan sekunder akan dihentikan.

Kemungkinan besar pembatasan kegiatan akan seperti saat PSBB pertama dilakukan pada April hingga Juni 2020 lalu.

Kondisi ini sangat baik bagi pengendalian pandemi Covid-19 di sisi kesehatan, tetapi kabar buruk bagi perbaikan ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan respon para investor di pasar saham.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), anjlok hingga 5 persen Kamis(10/09/20)  pagi ini sehingga memaksa otoritas bursa BEI menghentikan sementara perdagangan saham

Meskipun demikian seperti yang diucapkan oleh Presiden Jokowi, kesehatan dan keselamatan rakyat diatas segalanya termasuk ekonomi.

Jadi keputusan Anies Baswedan itu sudah tepat, asal tak hanya sebatas aturan tanpa penegakan yang tegas. Jangan sampai PSBB diberlakukan, ekonomi mandeg, tapi dalam saat bersamaan pasien positif terus tak terkendali.

Jika PSBB dIsertai penegakannya dilakukan secara tegas maka Covid-19 di DKI  bakal segera bisa dikendalikan

Namun, dalam jangka pendek perekonomian masyarakat Jakarta bakal sulit dan efeknya bakal terasa secara nasional.

Jadi begitu situasi perekonomian di DKI Jakarta goyah, efeknya akan sangat terasa bagi pereknomian nasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun