Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Keperawanan Dilelang Selebgram, Emang Masih Perawan?

21 Mei 2020   21:01 Diperbarui: 21 Mei 2020   20:55 5714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun robeknya selaput dara tak serta merta bisa memvonis seorang wanita sudah tak perawan lagi.

"Secara anatomi jika perempuan sudah berhubungan badan biasanya terjadi robekan pada selaput dara. Tapi, tidak serta merta perempuan yang selaput daranya robek diakibatkan oleh berhubungan seks, bisa saja karena trauma," kata dr Dinda, Kamis (21/5/20). Seperti yang dilansir Detik.com.

Akh,apabila memang Sarah ini jadi melelang keperawanan, dirinya yakin masih dalam kondisi tersegel rapih.

Lantas term and conditionnya seperti apa, juga benar benar tak jelas. Keperawanan menurut saya bukan sebatas pecah selaput dara, lebih dari itu merupakan simbol kehormatan dari perempuan, walaupun mungkin saat ini banyak orang yang sudah tak.memedulikan hal tersebut.

Bagi pria bisa memerawani seseorang untuk pertama kali  itu seperti sebuah kehormatan dan kebanggaan tersendiri, walaupun jika dikaitkan dengan rasa ya sama saja, efeknya lebih ke psikologis dari pada fisiologis sebenarnya.

Jadi apa yang dilakukan Sarah Kiehl itu sama saja dengan menjual harga dirinya saja, tak ada bedanya dengan mereka yang menjajakan dirinya demi uang. 

Ketika kemudian hasil dari lelang keperawanan tersebut akan disumbangkan, itu artinya Selebgram ini sudah mempertontonkan yang haq dan bathil.

Dan secara psikologis apa yang dilakukan Sarah bisa dikategorikan sebagai gangguan emosi atau kognitif seperti yang diungkapkan oleh Dosen Ilmu Psikologi Universitas Gadjah Mada,  Bagus Riyono.

"Secara singkat pesan tersebut inkoheren. Secara psikologis ketika perilaku yang muncul tidak koheren, artinya dia mengalami gangguan, bisa gangguan emosi atau kognitif yang implikasinya tidak sehat bagi dirinya, dan memiliki pengaruh buruk pada lingkungannya," kata Bagus, Kamis (21/05/20) seperti dilansir Republika.co.id.

Kondisi ini sebenarnya sama saja dengan fenomena hoaks, karena secara dinamika psikologis hal itu ssrupa.

Bagi para Youtuber, Selebgram atau siapapun, tak.usahlah lagi membuat konten-konten penuh kekonyolan yang akhirnya akan msrugikan diri sendiri dan masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun