Mohon tunggu...
LaToSu News
LaToSu News Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers

HIDUP DAN ANUGERAH

Selanjutnya

Tutup

Nature

Lagi, Truk Mitra PT Aquafarm Melebihi Tonase Masuk Kota Turis Parapat

24 Februari 2019   01:44 Diperbarui: 24 Februari 2019   10:31 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Truk melebihi tonase milik perusahaan mitra pengangkut pakan ikan di PT Aquafarm Nusantara adalah PT Eka Samudra Abadi kembali mencoba memasuki wilayah kota wisata Parapat. Walaupun sudah dilakukan pelarangan oleh warga setempat agar truk melebihi tonase tidak masuk lagi ke wilayah Parapat, ditambah lagi belum adanya izin lintas ke dalam kota Parapat dari Dishub Simalungun,  larangan ini seakan tidak diindahkan oleh perusahaan PT ESA sebagai mitra PT AN tersebut. 

Terbukti pada Tgl 22/02/2019 pukul 20.00 WIB, truk tronton pengangkut pakan ikan yang sudah hampir 2 hari parkir di pinggir jalan Jalinsum tepatnya mulai depan Hotel Pelangi Sampai pantai bebasa Parapat, terlihat hampir lolos masuk ke wilayah kota parapat dengan kawalan salah satu OKP berbaju lengkap yang ada di parapat, namun beberapa aktivis dan penggiat lingkungan salah satunya Parningotan Manik alias ReMember  telah duluan memantau dan berada di lokasi sehingga dapat memberhentikan laju truk depan RSUD Parapat atau di samping Kantor Mapolsek Parapat tepatnya gerbang masuk kota wisata Parapat sehingga di lokasi ini terjadi adu mulut dan adu argumen dengan kelompok OKP dan warga. 

Setelah beberapa menit terjadi adu mulut barulah petugas dari kepolisian terlihat datang untuk melerai dan memaksa mundur truk truk itu,pasalnya saudara Parningotan Manik (Remember) menghardik supir truk agar masuk bila sudah bisa menunjukkan izin dari Dishub Simalungun,tapi saat itu belum bisa ditunjukkan sehingga aksi nekat saudara Parningotan membludak ke ubun ubun dengan mengganjalkan dirinya di ban depan truk pengangkut pakan pelet itu dan berucap " silahkan gilas diri saya bila anda ingin masuk". Namun dia di tarik oleh warga agar mengurungkan niatnya itu.

Sebelumnya tgl 19/02/2019 warga, aktifis Danau Toba dan lingkungan hidup telah melakukan audiensi ke kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun dan di Pimpin oleh Ridwan Purba sebagai utusan dari Kadishub Simalungun pada rapat itu, saat itu tempat rapat difasilitasi oleh kecamatan Girsang Sipanganbolon dengan hasil rapat sbb:
1. KaDishub Simalungun tidak pernah mengeluarkan izin kepada PT Eka Samudra Abadi untuk masuk dan melintas ke dalam kota turis Parapat.
2. Surat Dishub Simalungun yang di pegang oleh PT ESA adalah Palsu
3. Mulai tgl 20 Februari 2019, masyarakat atau aktifis lingkungan mengawasi dan berhak memberhentikan aktifitas truk melebihi tonase yang masuk kedalam kota Parapat.
4. Management PT Aquafarm Nusantara di minta untuk bertanggung jawab memperbaiki semua jalan yang rusak akibat lintasan truk dari aquafarm.


Berawal dari hasil rapat pada tanggal 19/02/2019 itu, masyarakat merasa berhak memberhentikan truk pakan ikan itu agar tidak melewati wilayah kota turis Parapat pada tgl 22/01/2019 di gerbang masuk Parapat dan disusul sebelumnya telah keluarnya Surat dishub tgl 18 Feb 2019 no 551/65/14.3/2019 tentang pelanggaran kelas jalan oleh PT ESA, Karena di nilai warga bahwa PT ESA dan PT AN membandel dengan cara meminta pengawalan dari salah satu OKP yang ada di Parapat. 

Menurut Kadishub Simalungun bahwa jalan di Parapat merupakan jalan kelas III yaitu jalan Arteri untuk kendaraan yang maksimal lebar 2.100 mm,panjang 9.000 mm dan tinggi 3.500 mm serta berat maximal 8 ton, sedangkan perkiraan truk tronton pakan ikan itu melebihi 15 ton beratnya.

Setelah semua truk di tarik mundur dan dilarang melewati kota Parapat, semua truk itu di aloksaikan untuk Parkir di Tanjung Dolok agar arus lalulintas tidak terganggu karena beberapa hari ini terlihat parkir di pinggir jalan.

Salah seorang warga Parapat sangat berharap agar permasalahan tentang truk truk yang masuk ke dalam kota parapat termasuk juga truk pengangkut kayu dari Toba Pulp Lestari agar tidak melewati jalinsum di kota parapat maka diharapkan segera di ambil solusi oleh dinas terkait duduk bersama supaya tidak terganggu pengguna jalan terutama wisatawan yang berkunjung di Parapat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun