Mohon tunggu...
Feraa
Feraa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Menulis untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga BBM Naik, Benarkah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sudah Pulih?

29 Mei 2022   19:19 Diperbarui: 29 Mei 2022   19:20 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pasca pandemi, Indonesia dihadapkan dengan pemulihan ekonomi yang dicanangkan oleh pemerintah untuk segera dilakukan. Hal ini beriringan dengan terjadinya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax RON 92 yang diumumkan oleh pemerintah per tanggal 1 April 2022 mengalami peningkatan harga dari Rp9.200 menjadi Rp12.500 per liter. 

Kenaikan harga BBM jenis pertamax tersebut diakibatkan oleh harga minyak mentah yang juga mengalami peningkatan harga mencapau USD100 per barel pada Maret 2022. 

Kenaikan harga minyak bumi dunia mendorong Indonesia melakukan kenaikan harga BBM jenis pertamax yang menimbulkan berbagai respons dari masyarakat atas kenaikan harga yang terjadi tersebut.

Kenaikan harga BBM jenis pertamax yang bersamaan dengan usaha pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi pasca pandemi membuat pemerintah perlu melakukan berbagai upaya dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.  

Bukan hanya kenaikan BBM saja, tetapi harga pangan juga mengalami peningkatan yang signifikan. Di tengah sorotan kenaikan harga yang semakin menjadi-jadi, benarkah pemulihan ekonomi pasca pandemi sudah benar-benar terjadi? 

Belum lagi adanya isu global yang mengusung peperangan Rusia dan Ukraina secara tidak langsung berdampak dengan harga-harga komoditas termasuk BBM.  Kenaikan harga tersebut bisa mempengaruhi daya beli masyarakat sebagai bentuk respon masyarakat terhadap kenaikan harga yang terjadi.

Kenaikan harga BBM jenis pertamax RON 92 membuat masyarakat berbondong-bondong beralih membeli BBM jenis pertalite dengan harga Rp7.650 per liter. Peralihan daya beli masyarakat dari BBM jenis pertamax ke pertalite membuat antrian pembelian BBM pertalite semakin mengular. 

Hal ini secara langsung berdampak pada porsi konsumsi atau daya beli masyarakat terhadap BBM jenis pertalite semakin tinggi sehingga banyak pom bensin yang kehabisan stok BBM pertalite dalam jangka waktu yang singkat. Beberapa pom bensin memasang plang bertuliskan “pertalite habis”. 

Daya beli masyarakat ini mempengaruhi pengeluaran rumah tangga yang ditekan oleh masyarakat karena tingginya harga komoditas sehari-hari sehingga mempengaruhi pendapatan negara yang akan berimbas pada terjadinya inflasi. 

Selain itu, keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM membuat pemerintah justru mengeularkan dana subsidi yang lebih banyak lagi untuk BBM jenis pertalite karena permintaan dari masyarakat semakin tinggi. Hal ini berimbas pada peningkatan beban APBN untuk menanggung dana subsidi BBM. 

Peningkatan harga BBM juga berdampak terhadap peningkatan harga komoditas lainnya seperti bahan pangan dan transportasi. Dengan kata lain, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun