Mohon tunggu...
Uncu Wardhiati
Uncu Wardhiati Mohon Tunggu... Blogger

Hai, saya gemar bermain game ponsel dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Rumah Pohon dan WasteHub untuk Kesejahteraan Pemulung

8 Oktober 2025   10:49 Diperbarui: 8 Oktober 2025   10:49 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Siti Salamah - dok. Astra Internasional

Ketika tumpukan barang bekas berada di tangan orang yang tepat, maka barang tersebut tidak akan menumpuk menjadi sampah, terbuang percuma tanpa nilai karena diolah dan dikumpulkan dengan baik. Inilah yang menjadikannya sekaligus berdampak terhadap pelestarian lingkungan. Siti Salamah, dialah sosok inspiratif peraih SATU Indonesia Awards tahun 2021, yang dengan gagasannya mengolah dan memberdayakan sampah untuk kesejahteraan para pengumpul barang bekas di lapak pemulung, Tangerang Selatan.

Percikan Motivasi Siti Salamah

Pondok Aren, sebuah kecamatan yang berada di Kota Tangerang Selatan ini, terdapat alun-alunnya yang bisa dimanfaatkan untuk berkegiatan, ada pula tempat rekreasi dan kafe yang menyenangkan. Namun, siapa sangka di salah satu kelurahannya yaitu Jurang Mangu Timur, kehadiran sosok Siti Salamah di lingkungan itu memberikan angin segar kepada pengumpul barang bekas di sana.

Di saat barang-barang bekas seperti botol atau gelas plastik bekas minum, kardus bekas pakai, dan kaleng yang dianggap tidak bernilai oleh satu sisi, di sisi lain benda-benda tersebut masih memiliki nilai jual yang berharga. Nilai ekonomi yang diangkat oleh pengumpul barang bekas atau daur ulang, yaitu pemulung memiliki manfaat untuk kelangsungan hidup mereka.

Hanya saja, ternyata di antara mereka yang menjadi pejuang ekonomi sirkular ini, terdapat anak-anak usia sekolah. Mereka menjadi pemulung atau anak pemulung demi membantu meningkatkan pendapatan keluarga. Siti Salamah yang melihat hal tersebut, terbetik inisiasi untuk berbagi ilmu pengetahuan kepada anak-anak tersebut seperti membaca, menulis hingga berhitung.

Dari langkah sederhana yang bermanfaat itu, tentunya dapat memberi dampak untuk pendidikan bagi anak-anak di sana. Terlebih, dengan kegigihannya Siti Salamah menggerakan langkahnya untuk membangun Rumah Pohon. Dengan begitu, anak pemulung bisa lebih fokus belajar menerima pendidikan baik non formal maupun spiritual di sana.

Bahkan, dari Rumah Pohon ini, ternyata memberikan dampak baik pula untuk masyarakat sekitar. Pasalnya, Siti Salamah juga berbagi pengetahuan kepada orang tua pemulung, sehingga mereka bisa lebih mandiri dan mampu bersaing secara sehat.

Konsep Pemberdayaan Sampah

Dari memerhatikan bagaimana pendidikan anak pemulung di Jurang Mangu Timur, dedikasi Siti Salamah terus berlanjut untuk kemudian memberdayakan sampah. Hal itu dilakukannya pada tahun 2018 dengan mendirikan Waste Solution Hub, sebagai langkah jitu mengolah sampah terintegrasi dengan basis teknologi.

Ia tidak sendiri mengelola Waste Solution Hub ini. Bersama rekan-rekannya yaitu Ranitya Nurlita (Lita), Surya Satriando, dan Muhammad Yusuf, Siti Salamah terus bergerak mewujudkan gagasan itu, sehingga dapat dijadikan sebagai solusi bagaimana menangani permasalahan sampah, yang sekaligus juga berdampak pada lingkungan sosial para pemulung.

Jika umumnya pengumpul barang bekas mengambil sampah dari rumah ke rumah, kemudian menjualnya ke tempat besar yang dapat menghabiskan banyak waktu dan mendapatkan harga jual yang kecil karena melewati banyak pengepul, maka lewat Waste Solution Hub menjadi lebih praktis dengan margin yang ditawarkan bisa lebih besar, sehingga pengumpul barang bekas ini bisa menerima harga yang besar pula tanpa lewat pengepul.

Setidaknya ada tiga program yang dicanangkan dari Waste Solution Hub ini yaitu: mengelola sampah cluster perumahan dan event dengan teknik end to end, serta pelatihan intensif untuk pemulung melalui keterampilan, serta Program Konsultan Keberlanjutan tentang keberlanjutan mengelola sampah zero waste atau less waste.

Batu Sandungan yang Harus Dihadapi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun