Mohon tunggu...
felix hedyantorulie
felix hedyantorulie Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penulis adalah bekas staff accounting di Kantor Akuntan Publik serta memiliki gelar S2 dari Universitas Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Money

Brand Avatar di Dalam Bisnis Modern

1 Desember 2020   09:50 Diperbarui: 1 Desember 2020   09:54 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan jaman menghasilkan pergeseran tren dalam cara pemasaran produk maupun jasa. Pada jaman dahulu peran untuk promosi produk dan jasa menggunakan jasa dari atlit, aktor, tokoh masyarakat, para ahli maupun penyanyi dengan tujuan untuk menarik pelanggan dalam membeli barang ataupun jasa yang dipasarkan oleh atlit, aktor, tokoh masyarakat, para ahli maupun penyanyi yang mereka gemari. 

Mulai tahun 2020 terdapat pergeseran tren dalam pemasaran barang maupun jasa. Barang maupun jasa yang biasanya dipasarkan dengan menggunakan manusia hidup sekarang mulai digantikan oleh aktor virtual. Brand Ambassador mulai bergeser dari sebelumnya menggunakan manusia menjadi menggunakan aktor virtual.

Ambil contoh Lil Miquela dari  seorang perempuan dari Brazil yang berperan sebagai model, musikus, serta bintang iklan dengan jumlah pengikut di Instagram lebih dari 2,5 juta pengikut. Ternyata perempuan ini merupakan hasil desain komputer. Artis digital ini memperoleh uang riil lewat membintangi sejumlah iklan. Pada tahun 2019 dia bersama dengan Bella Hadid membintangi iklan Calvin Klein. Orang-orang berminat akan iklan ini karena mengaburkan batas antara fiksi serta realita.

Brand Avatar merupakan kunci dari perusahaan untuk memisahkan diri dari pesaing serta menumbuhkan kepercayaan dari konsumen maupun karyawan. Ambil contoh Genies, yang diluncurkan pada tahun 2018. Aplikasi ini memampukan pengguna membuat sendiri Genie 3 dimensi yang serupa mereka. 

Avatar ini kemudian bisa dipakai dalam media sosial seperti Whatsapp, Imessage,  Line , WeChat serta media sosial lain seperti Instagram dan Snapchat. Pada saat pengguna Genie membuat avatar mereka mereka memilih dari pilihan yang tersedia serta pada saat mereka posting ke media sosial mereka dapat memilih serangkaian aksi dari ragam yang tersedia.

Genie juga dipergunakan untuk mengiklankan produk maupun jasa. Contohnya di dalam iklan Gucci yang melibatkan sekelompok genie yang berdansa di sekitar logo Gucci maupun iklan Cheetos dimana Genie mempergunakan desain busana menyerupai Cheetah. Iklan menggunakan Genie dapat menghemat pengeluaran untuk iklan dengan tetap mendapatkan  hasil yang sama dari iklan konvensional . 

Genie dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan lalu kemudian dimuat di media sosial seperti Instagram maupun Snapchat. Dengan genie perusahaan kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar karena memiliki biaya yang lebih rendah serta hasil yang sama.

Brand Avatar merupakan tren yang berkembang dari kemajuan teknologi sekaligus sebagai tanggapan atas mahalnya penggunaan jasa artis untuk membuat sebuah iklan. Brand Avatar memampukan perusahaan kecil agar dapat bersaing dengan perusahaan besar karena biaya yang kecil. 

Seiring dengan berkembangnya Brand Avatar terjadi pergeseran paradigma dari yang sebelumnya iklan harus menggunakan manusia hidup menjadi karakter grafis. Permintaan akan jasa pembuatan karakter digital akan meningkat sehingga mengakibatkan banyaknya penawaran bagi perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dalam pembuatan digital avatar. Diharapkan bahwa pergeseran ini dapat menumbuhkan kreativitas pemuda-pemudi indonesia untuk berkarya dalam bidang yang baru ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun