Mohon tunggu...
Febrilian
Febrilian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lantas Kapan UI Kalahkan Harvard?

20 April 2019   14:33 Diperbarui: 20 April 2019   14:48 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Layaknya banyak hal di dunia ini, universitas memiliki banyak pengeluaran untuk memenuhi biaya operasional. Biaya operasional didefinisikan oleh Werner Murhadi (2013:37) sebagai biaya yang terkait dengan operasional perusahaan yang meliput biaya penjualan dan administrasi (selling and administrative expense), biaya iklan (advertising expense), biaya penyusutan (depreciation and amortization expense), serta perbaikan dan pemeliharaan (repairs and maintenance expense).

Tidak perlu terlalu teknis, praktisnya biaya operasional universitas kurang lebih contohnya seperti perbaikan dan pemeliharaan gedung dan lingkungan universitas, biaya promosi universitas, dan sebagainya. Semakin besar suatu universitas, semakin tinggi biaya operasional yang perlu dipenuhi.

Biaya operasional Universitas Indonesia ditanggung oleh pemerintah, UI, dan mahasiswanya. Mahasiswa UI menanggung beban biaya operasional melalui BOP atau Biaya Operasional Pendidikan yang dibayarkan setiap semester. Selama 9 tahun terakhir, BOP tersebut belum pernah naik. Berbagai usaha UI untuk menaikkan BOP tersebut selalu berhasil digagalkan mahasiswanya sendiri. Padahal, dalam 9 tahun itu juga terdapat banyak pembangunan dan perkembangan di UI yang secara langsung meningkatkan biaya operasional untuk sekadar subsistensi gedung-gedung dan fasilitas baru yang ada.

Melalui tulisan ini, penulis menyatakan bahwa perlu diingat kembali bahwa tugas Universitas Indonesia selain mendidik mahasiswanya dan mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu juga untuk mengembangkan dan terus melakukan perbaikan diri secara kualitas maupun kuantitas agar dapat mengejar ketertinggalan dari universitas-universitas terbaik di dunia. Universitas Indonesia tak bisa berhenti bertumbuh, untuk berhenti bertumbuh berarti untuk perlahan menjadi universitas yang gagal.

Pertumbuhan tersebut memerlukan sumber daya material yang besar, sesuai prinsip-prinsip kapitalisme yang juga berhasil membuat universitas-universitas yang kaya di dunia cenderung lebih berkualitas dari yang kurang menurut penelitian yang dilakukan oleh Forbes tahun 2015.

Selama ini, mahasiswa selalu menuntut biaya kuliah murah tanpa menyadari bahwa dana yang terbatas menghambat pertumbuhan. Penulis juga merasa skeptis bahwa mereka yang menolak kenaikan biaya kuliah sempat terpikirkan dengan masa depan UI sendiri. Kesalahan dalam hanya memikirkan biaya kuliah mahasiswa tanpa memikirkan masa depan UI adalah UI tidak akan pernah mengejar universitas sekelas Harvard atau Princeton University jika kemampuan finansialnya hanya cukup untuk subsistensi keberlangsungan kegiatan kuliah di UI dan menyalahkan UI karena dinilai gagal mencari dana dari sumber lain.

Pandangan penulis dalam isu kenaikan BOP ini adalah untuk mendukung kenaikan BOP. Hal yang banyak ditentang mahasiswa berpandangan kiri ini tentu belum tentu menjadi satu-satunya sikap terhadap isu ini. Yang terus dituntut oleh mahasiswa selama ini selain biaya kuliah murah adalah transparansi dari pihak UI terkait penggunaan dana.

Pada akhirnya, jika memang perlu ada kenaikan biaya kuliah, maka hendaklah uang tersebut digunakan dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab. Hal ini diterjemahkan dengan menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, bukannya malah mengusir mahasiswa yang bertanya mengenai transparansi dana 2,7 miliar yang digunakan untuk membangun ulang Kantin Sastra di FIB UI, tapi itu untuk tulisan lain di lain waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun