Menjadi petani adalah pekerjaan yang mulia, karena dengan menjadi petani kita berkontribusi dalam menyediakan ketahanan pangan negara.
Tanpa adanya petani, maka ketahanan pangan akan goyah dan menyebabkan kita kehilangan jati diri bangsa kita, nyaitu negara agraris yang sejatinya adalah mengolah tanah yang subur dan menanaminya dengan tanaman yang beraneka macam jenisnya.
Sebagai negara yang dianugerahi tanah yang subur dan cuaca yang mendukung, kita diberikan sesuatu yang tidak ternilai harganya.
Sebut saja, tanaman kopi misalnya, semua orang sudah pasti tahu jika biji kopi dari Indonesia adalah salah satu yang terbaik jenisnya di dunia ini.
Kemudian aneka jenis rempah, tumbuhan obat dan sayuran, semua bisa ditanam di sini.
Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan kenapa anak muda enggan menjadi seorang petani, dan di antaranya adalah:
Â
1. Dianggap tidak memberikan kekayaan
Anak muda zaman sekarang sudah berbeda dengan anak muda zaman dahulu, besarnya pengaruh media sosial, membuat anak muda zaman sekarang tidak lagi tertarik dengan pekerjaan yang membuat tangan mereka kotor.
Mereka lebih senang bekerja di perkantoran yang memberikan gengsi yang lebih tinggi dan pendapatan yang lebih baik.
Menjadi petani terkadang masih di anggap sebagai pekerjaan yang tidak menjanjikan dan tidak memberikan kekayaan padahal jika mendapatkan perhatian, maka pekerjaan bertani merupakan salah satu pekerjaan yang bisa merubah nasib seseorang ke depannya.
2. Membutuhkan proses dan perjuangan yang lama
Terlalu banyak anak muda yang tidak mau menjalani suatu proses, mereka menginginkan hal yang cepat dan langsung terlihat hasilnya.
Inilah yang kemudian membuat banyak anak muda akhirnya terjebak dalam penipuan usaha dan investasi yang menjanjikan kekayaan dalam waktu cepat.
Bertani memang membutuhkan proses yang lama hingga sampai bisa di petik hasilnya, dari menggarap tanah, menyuburkan tanah, menebar benih, memberikan pupuk, sampai proses memanen.
Semua itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan seperti tidak menarik minat anak muda untuk terjun ke usaha yang tidak memberikan hasil yang segera mungkin diraih.