Mohon tunggu...
Febby NanditaAudini
Febby NanditaAudini Mohon Tunggu... Mahasiswa - ..

...

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Positif dan Negatif Pembelajaran Daring Selama Pandemi

15 Juni 2021   13:10 Diperbarui: 15 Juni 2021   13:22 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sudah setahun lebih COVID-19 menghantui masyarakat Indonesia sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan maret 2020.

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus dari golongan SARS-CoV-2. Gejala dari penyakit ini sendiri hampir sama dengan demam pada umumnya, sehingga pada awalnya banyak masyarakat Indonesia yang tidak memperdulikan virus ini, padahal virus ini bisa dengan sangat mudah menular. Hingga saat ini corona virus sudah menyebar hampir keseluruh wilayah di Indonesia, dan menjatuhkan hingga 50 ribu lebih korban jiwa.

Tentu saja pandemi ini membawa pengaruh besar terhadap pendidikan di Indonesia, jika sebelum adanya pandemi proses pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, saat ini harus dilakukan dengan jarak jauh atau secara online. Sebenarnya pembelajaran secara online ini sudah lama dikenal atau diterapkan di negara barat bahkan jauh sebelum adanya virus corona, namun di Indonesia sendiri pembelajaran online atau daring ini baru dikenal dan dilaksanakan ketika virus corona memasuki Indonesia, tentu saja ini menjadi hal baru yang sulit untuk dilaksanakan.

Dosen, guru, mahasiswa, murid bahkan orang tua murid harus bisa beradaptasi dengan pembelajaran daring, banyak hal positif dan kesulitan yang terjadi selama proses pembelajaran.

Masalah yang dihadapi selama pembejaran daring ini antara lain :

- Sering terjadi kesalahpahaman antara guru dan siswa, disebabkan oleh komunikasi yang tidak berjalan dengan lancar

- Siswa yang diberikan banyak tugas oleh guru

- Praktikum yang tidak terlaksana dengan semestinya

- Tidak semua siswa memiliki gawai pribadi, bahkan satu keluarga ada yang hanya memiliki satu smartphone dan digunakan secara bergantian selama pembelajaran

- Kuota internet, tentunya ini juga menjadi masalah utama untuk orang tua murid. Untuk satu mata pelajaran yang menggunakan zoom saja bisa menghabiskan 1GB kuota internet

- Masalah jaringan, terlebih lagi bagi masyarakat yang tinggal di daerah plosok bahkan hampir setiap hari di daerahnya mengalami pemadaman listrik. Ini menjadi masalah besar bagi siswa yang tinggal di daerah plosok, ketika listrik padam jaringan internet juga menghilang. Kadang ketika sedang proses pembelajaran listrik tiba-tiba saja padam dan membuat kelabakan dan harus segera keluar atau ke desa tetangga yang jaraknya 15 menit, lebih parah lagi ketika sedang mengerjakan soal ujian tiba-tiba listrik padam dan forum pengisian hanya bisa diakses satu kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun