Spesies ikan ini memiliki karakteristik panjang tubuh 20 cm dengan panjang maksimal 30 cm. Tentunya spesies ini dilengkapi dengan sirip dada yang lebar sehingga memungkinkan ikan untuk meluncur di atas permukaan air dengan jarak yang panjang. Exocoetus volitans memiliki bagian atas tubuh berwarna biru tua sementara bagian tubuh bawah berwarna putih perak.Â
Sirip dada dan sirip ekor berwarna abu-abu sementara sirip yang lain tidak berwarna. Exocoetus volitans hidup dengan memakan crustacea dan plankton. Ikan betina ini setidaknya dapat bertelur 300---400 telur di perairan terbuka. Exocoetus volitans bukanlah ikan yang dijual secara komersil oleh sebab itu ikan ini masih tergolong least concern berdasarkan status IUCN.
Meskipun dinamakan ikan terbang tentunya bukan berarti ikan ini mampu terbang di udara sesungguhnya seperti burung, mereka hanya mampu melayang di atas air untuk waktu yang cukup lama.Â
Berbeda dengan sayap burung, sirip ikan terbang saat direntangkan tidak bisa mengepak, dan hanya berfungsi untuk menangkap angin saja agar tetap berada di udara dalam waktu selama mungkin.Â
Proses Exocoetus volitans untuk dapat terbang dimulai sejak ikan-ikan ini masih di bawah laut. Ikan ini akan mempertahankan kecepatannya berenang sekitar 60 km/ jam, kemudian saat menemukan momentum yang tepat ikan mulai bergerak ke atas menembus permukaan air dengan mengerakkan sirip ekor secara cepat sehingga ikan-ikan ini nantinya menyeruak keluar dan dapat melucur ke atas permukaan air.Â
Setelah berada di udara, ikan terbang melebarkan sirip dada nya yang berfungsi untuk menangkap angin sehingga dapat meluncur di udara untuk waktu selama mungkin.Â
Setelah mendekati permukaan air, ikan ini dapat terus mempertahankan keadaan sebelum balik ke air dengan sirip nya yang kaku. Rekor terlama ikan terbang berada di udara adalah 45 detik. Dan jarak terjauh yang bisa mereka tempuh totalnya yang pernah dicatat adalah 400 meter. Namun biasanya, mereka terbang sekitar 50-200 meter.
Ikan terbang (Exocotidae), merupakan famili ikan yang terdiri atas banyak ikan yang tersebar hampir di semua laut. Secara umum, kelompok ikan terbang tidak termasuk kelompok ikan yang dipancing secara komersil sehingga ikan terbang tidak memiliki ancaman yang sangat membahayakan kehidupannya.Â
Mayoritas ikan terbang termasuk spesies-spesies dengan tingkat risiko rendah (least concern) berdasarkan status IUCN. Ikan-ikan ini memiliki keunikan pelebaran sirip dada yang berguna untuk menyeruak ke luar air dan meluncur di atas permukaan air untuk menghindari dari ikan predator.Â
Meskipun begitu, saat ikan terbang berada di udara ikan terbang ini juga dapat terekspos dari berbagai predator seperti burung laut. Apabila ikan terbang meluncur terlalu tinggi, ikan ini menjadi sangat rentan dimakan oleh burung laut. Oleh sebab itu, ikan terbang hanya akan meluncur selama beberapa waktu di atas permukaan air sebelum kembali lagi ke dalam perairan.
Simak mekanisme ikan terbang di video berikut ini: