Mohon tunggu...
Faza AinunnisaAffandy
Faza AinunnisaAffandy Mohon Tunggu... Mahasiswa - nothing

happy here forever

Selanjutnya

Tutup

Diary

My Man

5 April 2022   20:34 Diperbarui: 5 April 2022   20:52 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Halo everyone. Kayanya ini adalah blog yang ketiga, dan disini aku akan menceritakan someone in my life yang tidak kalah menarik sama tentang blog yang sebelumnya. 

Beliau juga sama pentingnya kaya umik. Ya he is my father. Beliau adalah lelaki pertama dihidupku, eaaakk. Beliau merupakan sosok yang hebat, sosok yang sabar, dan sosok yang benar benar jika marah tidak pernah memukul. Sangat begitu sabarnya bukan. Beliau memang bukan orang asli kalimantan, tetapi beliau adalah orang perantauan dari kota dimana saat ini aku menduduki jenjang mahasiswi, ya its Malang or biasa disebut Ngalam wkwk. Beliau merupakan sosok yang pekerja lelah. 

Bahkan jika kerja beliau suka sekali mengambil masa lembur, aku gatau kenapa mungkin beliau gabut yaa wkwk. Oiya beliau kerja disalah satu pabrik di kota bontang sebagai security disana. Beliau pernah bilang kalau saat dia bekerja beliau senang, karena bisa bertemu dengan berbagai macam orang kapal yang asalnya dari luar negeri.

Jadi, dari aku kecil sampai sekarang aku memanggil beliau dengan sebutan Ayah. Ayah memang asli orang malang, lebih tepatnya di Malang selatan, 2 jam dari kota Malang. Ayah merupakan anak ke 5 dari 8 bersaudara. Diantaranya 5 laki laki dan 3 perempuan. Semua saudaranya ada di jawa timur kecuali beliau dan adiknya yang bungsu karena dulu ikut merantau bersama ayah ke Bontang. Sebelum merantau ke Bontang, beliau pernah bercerita kalau masa masa remajanya dihabiskan untuk membantu orang tuanya bertani dan mencari rumput karena dulu penghasilan nenek dan kakekku hanya dari itu jadi biaya apapun terbatas. Setelah lulus sekolah SMA, ayah pernah berjualan bakso keliling dan tidak tahu kenapa akhirnya ia memutuskan untuk merantau ke luar pulau.

Waktu itu beliau merantau ke Kalimantan masih menggunakan kapal untuk kesana. Tidak langsung turun di Bontang, tapi di samarinda. Lalu dilanjut dengan kapal kecil atau biasa disebut ketinting kalau di daerah sana. Perjalanan selama kurang lebih 1 jam sampai 1 jam setengah sampai di pelabuhan Bontang. 

Sesampainya disana, beliau tidak punya tempat tinggal tetapi dulu ada kakak beliau yang sudah lebih dulu merantau kesana dikarenakan berprofesi sebagai guru dan mengajar di salah satu sekolah di kota bontang, akhirnya ayah tinggal di rumah kakaknya. 

Setelah itu, beliau mulai mencari pekerjaan, akhirnya beliau dapat pekerjaan yang sampai saat ini masih menjadi karyawan tetap disitu.  Kurang lebih 25 tahun beliau kerja disana dan beberapa bulan lagi akan pensiun. Selain bekerja di pabrik, beliau juga mempunyai kerja sampingan, yaitu bergantian menjaga toko bersama istrinya. Kadang, jika beliau libur hampir seharian beliau ditoko.

Beliau sangat suka sekali dengan olahraga. Beliau juga memiliki beberapa hobi yang sempat juga ia ikuti perlombaannya. Salah satunya olahraga tinju dan lari. Dulu sebelum ia bekerja, beliau sempat mengikuti salah satu club olahraga tinju di kota Bontang dan sempat mengikuti banyak perlombaan. 

Dari yang tingkat kota sampai ke PORPROV. Untuk lomba lari sendiri beliau juga mengikuti salah satu club lomba lari di kota bontang, dan di club tersebut banyak sekali yang mengikuti clubnya. Dari yang masih pelajar, karyawan pabrik, dan sampai orang yang sudah pensiun. 

Hampir setiap perlombaan beliau selalu mendapat juara, entah itu juara umum ataupun harapan. Untuk club tinju sendiri, beliau memiliki banyak ya bisa dibilang anak didiknya. Mulai dari yang SD, SMP, SMA, sampai yang sudah bekerja pun ada. Mereka sering mengadakan latihan setiap 3-4 hari dalam seminggu. 

Biasanya setiap hari senin, rabu, kamis, dan kadang jumat pun ada. Mereka biasa latihan pada sore hari setelah sholat ashar di lapangan kota di bontang dan selesai jam 6 sore sebelum adzan maghrib. Disana beliau menjadi seorang pelatih dan mendampingi anak didiknya untuk berlatih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun