Mohon tunggu...
Fay Shalamar
Fay Shalamar Mohon Tunggu... Freelancer - Fay Shalamar adalah guru, trainer dan penulis yang memiliki berbagai macam hobi

Fay Shalamar was an new writer that's loves many literature.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Return Of The Superman Versi Korea: Pendidikan Keorangtuaan ala KBS

20 Mei 2019   05:33 Diperbarui: 20 Mei 2019   12:09 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bagi pecinta KBS sudah tidak asing lagi mendengar nama Ko Sungjae, Lee Sian, Si Kembar Lee Seola-Lee Sua, William dan Bentley Hamilton, Park Naeun serta Park Gunhoo. Mereka adalah anak-anak dari para bintang serta atlit di Korea Selatan. Tayangan Return of the Superman adalah reality show yang menunjukan hubungan antara para ayah yang juga merupakan selebritis dengan anak-anaknya. 

Sepertinya remeh sekali tayangan ini. Namun KBS sebagai salah satu Channel TV Korea Selatan ingin memberikan sebuah hiburan bermanfaat yang melibatkan peran ayah. Setiap ayah memiliki gaya yang berbeda dalam pengasuhan terhadap anaknya. Namun dari setiap pola asuh sebagian besar mendidik anak sebagai pribadi yang berkarakter dan mandiri. 

Misalnya saja Ko Jiyong yang dulunya merupakan Idol dari sebuah grup band, memiliki pola asuh yang tegas namun juga ada kelembutan di dalamnya dalam mendidik anaknya, Ko Sungjae.

Dalam episode terbarunya Jiyong ingin mengajarkan Sungjae kemandirian ketika si anak ingin pergi ke rumah temannya menggunakan Subway. Sungjae anak yang memiliki kemampuan kognitif yang baik di umurnya. Sebelum pergi, Jiyong memberikan briefing pada Sungjae apa saja yang harus dilakukan Sungjae serta jalur mana saja yang harus diambil oleh Sungjae. Jiyong juga memberikan bantuan kecil dengan meminta Sungjae memakai apron dengan tulisan meminta orang sekitar Sungjae memberi tahu anaknya di mana dia harus turun. Dan para orangtua di sekitarnya sangat merespon dalam membantu Sungjae. Maka Sungjae pun berhasil bertemu temannya yang menjemputnya di pintu keluar stasiun bersama ayahnya. 


Sementara Sam Hamilton sangat kreatif dalam mendidik William dan Bentley anaknya. Dia senang menggunakan permumpamaan yang mudah sehingga bisa dipahami William. Ketika William sudah waktunya melepas popok Sam memberi tahunya kebanggaan melepas popok, walau terkendala di hari pertamanya melepas popok Sam Tidak marah, namun mengumpamakan pengalamannya yang sama dengan William ketika kecil. Sam juga sangat menghargai hak William yang tidak ingin adiknya Bentley mendengar kesalahan yang diperbuatnya, karna dia malu sebagai kakak, maka Sam menutup kedua telinga Bentley. Setelah William mengaku bersalah dan meminta maaf, Sam pun memeluk William. 


Lain lagi dengan Lee Dongook yang iseng sekali dengan anak-anaknya. Namun karna dia atlit, dia ingin melatih anak-anaknya menjadi anak yang tangguh. Seperti caranya dalam mendidik Sian yang merupakan satu-satunya anak lelaki, sedang keempat kakaknya masing-masing kembar. Sian sangat dekat dengan Seola dan Sua.

Suatu kali Dongook ingin mendidik Sian rasanya menjadi seorang abang, dia meminta rekannya yang memiliki anak kembar dengan usia lebih muda daripada Sian untuk membantunya. Sian yang polos tidak tahu kalau kakak-kakaknya sedang ditukar dengan adik-adik itu. Sedemikian mungkin Sian bersikap sebagai abang.

Bahkan ketika di taman ada orang asing mencurigakan yang ingin merayu adik-adiknya, dengan tegas Sian menjaganya. Sementara Dongook menonton dari kejauhan bagaimana anaknya bersikap pada orang asing yang mencurigakan yang sesungguhnya memang temannya yang anak-anaknya sedang bersama Sian. 


Begitu juga dengan Park Johoo dengan kedua anaknya Naeun dan Gunho. Naeun anak yang memiliki kemampuan poliglot, ini dikarenakan pengasuhan dari kedua orangtuanya yang berbeda ras. Ana, ibunya belasteran Jerman-Spanyol. Maka Naeun belajar bahasa Inggris, Jerman, dan Spanyol dengan cara berkomunikasi dengan ayah-ibu serta neneknya. Johoo memberikan kamar yang terpisah antara dirinya dan kedua anaknya sejak bayi. Hal itu untuk mendidik anaknya menjadi anak yang sangat mandiri.

Naeun belajar menyampaikan kasih sayang sejak kecil, juga tegas. Dia senang sekali membangunkan ayahnya dengan ciuman dan juga senang memeluk adiknya. Namun Naeun juga tegas dengan adiknya, Gunhoo, yang dalam kesulitannya menyampaikan perasaannya karna belum mampu berbahasa yang jelas sehingga frustasi menghadapi Naeun, namun Naeun mampu mengarahkan Gunhoo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun