Mohon tunggu...
Fawwaz Ibrahim
Fawwaz Ibrahim Mohon Tunggu... Lainnya - Aktivis Pendidikan

Belajar untuk menulis kembali

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

New Mitsubishi Mirage : Manifestasi Anak Muda Masa Kini

17 Maret 2015   19:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:31 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta 8 maret 2015, pagi itu sudah pukul 06.30 wib. Saya masih tetap menunggu abang yang tak kunjung datang. Walau gelisah akan batalnya abang saya untuk ikut, tapi saya coba yakinkan diri bahwa dia sedang di jalan menuju tempat tinggal.

Matahari terbit begitu cerah bersamaan dengan datangnya abang. Raut wajah saya mulai cerah, karena tujuan menghemat uang saku bulan ini akan terealisasi. Saya tersenyum simpul dan menyambar jaket yang telah tersedia. Kemudian abang memberikan helm pertanda kami harus segera bergegas pergi menuju kawasan Pal Merah.

Dengan motor kesayangan sang abang, kami berangkat menuju meeting point di Bentara Budaya. Waktu perjalanan yang kami tempuh cukup singkat, karena lengangnya lalu lintas. Selain itu juga, abang mengendarai motor kesayangannya seperti pembalab yang bebas berada disirkuit. Tentu hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi kami, karena bisa mengektifkan waktu.

Bentara Budaya Jakarta Hangat Oleh Kompasianer

Sampailah kami di Bentara Budaya, karena durasi waktu acara yang lama, abang memutuskan untuk parkir motor di daerah perkantoran Kompas Gramedia. Tidak disangka dan tiada diduga, kami bertemu dengan mas Rahab yang baru juga datang. Wal halsil, kami bersama-sama untuk berjalan menuju Bentara Budaya.

Saya kira, kami yang paling pagi datang di tempat acara. Ternyata dugaan saya meleset karena sudah ada kompasianer lain yang sudah terlebih dahulu datang, seperti babeh Helmi, bang Harja dan lainnya. Yang sedang asyik ngobrol dipelataran rindang yang tersedia cukup banyak kursi.

Kami akhirnya mencair dengan yang lain, ngobrol ngalor-ngidul hingga kurang lebih 60 menit. Satu persatu peserta pun berdatangan, menandakan acara ini memang sangat di tunggu oleh para kompasianer.

[caption id="attachment_373457" align="aligncenter" width="614" caption="Dok. Pri | Suasana Ngobrol Bareng Kompasianer"][/caption]

Tapi keasyikan kami bubar seketika, karena gerimis yang mengundang hujan mulai menyerang. Sehingga admin akhirnya mengevakuasi para peserta Kompasiana Drive&Ride bersama New Mitsubishi Mirage yang bertemakan ”Be Youthful, Be Sporty-Drive Mirage”

Setelah masuk seluruh peserta di loby kantor, kami diarahkan menuju lantai 5, yang kemudian menuju salah satu ruangan. Suasana hangat tetap berlanjut ketika saat berada di ruangan tersebut. Batas ruang dan waktu memang tidak mampu menyekat para kompasianer untuk tetap hangat dan ramai dengan berbagai gelak tawa.

MC pun dengan semangat mengucapkan salam pembuka, isyarat bahwa acara Kompasiana Drive&Ride bersama New Mitsubishi Mirage akan di mulai. Kami mendapatkan beberapa sambutan baik dari pihak penyelenggara dan kompasiana.

Kemudian para peserta Kompasiana Drive&Ride New Mitsubishi Mirage diberikan pengarahan tentang teknis acara yang akan para peserta jalankan hari itu. Seperti keunggulan New Mitsubishi Mirage, jalur dan tips mengendarai mobil dengan bbm yang digunakan agar efisien.

Setelah itu admin mempetakan peserta menjadi depalan kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari dua pengendara dan satu penumpang. Setelah pembagian kelompok selesai, peserta dibagikan uang akomodasi untuk tol dan parkir mobil, yang disertakan dengan peta setiap meeting point. Saya jujur merasa bingung karena ketika pembagian kelompok, karena saya dalam mobil adalah pria sendiri, dan kedua teman saya adalah wanita yaitu Anisa dan Zelie.

[caption id="attachment_373458" align="aligncenter" width="614" caption="Dok. Pri | Sambutan dari Pihak KTB Mitsubishi juga Kompasiana"]

14265945231339820688
14265945231339820688
[/caption]

Dan sampailah pada sesi tanya jawab, karena ada beberapa pertanyaan yang memang dianggap perlu. Salah satu yang nya adalah mempertanyakan tentang make over Kompasiana Drive&Ride New Mitsubishi Mirage. Setelah dijelaskan akan hal make over, barulah kami tahu, bahwa setiap peserta diberikan akomodasi masing-masing untuk mengubah penampilan. Wajah kami berbinar seketika. Walau sebenarnya saya bingung sendiri, karena saya bukan tipe orang yang paham akan fashion yang berkembang.

Kami pun dipersilahkan untuk turun. Kemudian menempati mobil masing-masing kelompok yang telah ditentukan oleh admin. Setelah dipelataran kantor, kami berfoto besama terlebih dahulu, kemudian melihat keadaan mobil yang kami akan tempati.

Karena satu dan lain hal, Anisa harus dipisahkan dari kelompok saya dan digantikan dengan Kang Arul. Siapapun itu yang menjadi teman kelompok akan sama saja, karena kami tetap sama menyandang nama Kompasiana.

[caption id="attachment_373459" align="aligncenter" width="614" caption="Dok. Pri | Doa Bersama Untuk Lancarnya Acara"]

1426594798922585986
1426594798922585986
[/caption]

Walau gerimis tetap mengguyur, akan tetapi perjalanan kami tetap lanjutkan dengan meet point pertama yaitu Gandaria City. Disanalah tempat dimana kami para peserta Kompasiana Drive&Ride bersama New Mitsubishi Mirage harus me-make over penampilan kami. Perjalanan kami pun dilepas oleh pihak KTB Mitsubishi Motor, yang diwakili oleh Duljatmono.

Kegalauan Make Over Di Gandaria City

Hujan masih tetap menemani kami dalam acara Kompasiana Drive&Ride New Mitsubishi Mirage. Dari Pal Merah kami mengarahkan mobil New Mitsubishi Mirage menuju Gandaria City. Perjalanan yang dingin dari Pal Merah begitu terasa.

Tapi semua rasa dingin itu cair begitu saja, karena pembicaraan antara saya, kang Arul, mbak Zelie dan mas Febi (admin yang bertugas dimobil kami) yang begitu hangat. Kami dalam mobil membicarakan banyak hal, dari pekerjaan masing-masing, hobi, lagu yang disuka hingga masalah lagu.

Dengan kenyamanan yang disediakan oleh New Mitsubishi Mirage, kami merasa nyaman walau hujan terus mengguyur. Tapi speker New Mitsubishi Mirage yang suaranya bening, memberikan kenyaman di telinga kami yang memutar saluran radio.

[caption id="attachment_373460" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Pri | Belanja Galau"]

14265950471474343441
14265950471474343441
[/caption]

Lagu demi lagu kami dengarkan dengan pembicaraan yang terus berlanjut. Sambil sesekali kami melihat jalur mana yang cocok dan aman saat hujan. Dengan kelihaian navigasi dari mbak Zelie dan penyertir tangguh yaitu, Kang Arul. Kami pun tiba di meeting point pertama, yaitu Gandaria City.

Di Gandaria City, kami sempat bingung mencari tempat parkir yang ditentukan pihak admin. Karena tidak tahu harus bagaimana dan dimana. Akhirnya kami mengambil inisiatif untuk parkir langsung di basement yang tersedia.

Setelah itu ternyata, kami melihat beberapa teman baik sudah datang terlebih dahulu dan yang baru datang juga ada. Setelah memparkirkan dengan santai mobil New Mirage, kami diarahkan menuju salah satu store yang ada atas intruksi dari admin.

Jujur saja ini hal yang paling saya takutkan, karena benar-benar saya buta akan fashion. Awalnya saya hanya melihat-lihat sendiri, sepertinya biasa, saya tidak pernah berfikir untuk membeli baju yang mahal harganya. Apalagi sebagai seorang mahasiswa, jujur saya mending beli buku dari pada harus beli pakaian yang mahal. Atau mungkin makan-makan bersama teman-teman.

Tapi karena harus me-make over penampilan. Akhirnya saya melihat medan perang terlebih dahulu, ternyata peserta lainnya bersemangat memilih baju. Cuma saya yang tidak. Karena bingung harus berpanampilan seperti apa, maka saya akhirnya bertanya kepada seorang admin tentang siapa yang menjadi fashion designer yang sempat diperkenalkan di awal. Saya mencari tapi tak kunjung ditemukan, akhirnya saya urungkan niat bertanya kepada fashion designer ­itu. Dan memilih sendiri pakaian yang setidaknya cocok dengan tema.

[caption id="attachment_373462" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Kang Arul | Hasil Menjawab Kegaulan Akan Make Over"]

14265954251822197453
14265954251822197453
[/caption]

Pilihan pun jatuh kepada kemeja putih, kacamata hitam, topi abu-abu dan beberapa aksesoris lainnya. Dan semua yang telah dibeli itu, langsung harus dipakai setelah pembayaran. Intruksi pun dilaksanakan dengan cepat. Dan hasilnya semua tampilan dari para peserta Kompasiana Drive&Ride New Mitsubishi Mirage berubah total, terutama para pria, kalau wanita tidak semua yang saya lihat, atau mungkin tidak terlihat. Seperti Mak Aulia Gurdi yang membeli sepatu, sehingga tampilannya tidak terlihat berubah, karena sepatu itu tertutupi oleh pakaiannya.

Tapi setidaknya penampilan saya berubah sedikit dari biasanya. Sayangnya ada hal yang sedikit aneh dalam diri, entah apa itu. Akan tetapi yang saya paham, bahwa hal penampilan membuat seseorang lebih percaya diri.

Hanya Kelompok Kami Yang Melaju Cepat

Setelah berpenampilan lebih muda dan trendy, kami peserta Kompasiana Drive&Ride New Mitsubishi Mirage. Melanjutkan perjalanan menuju meeting point kedua, yaitu resto Lokale24 daerah Pantai Indah Kapuk.

Pengemudi masih tetap dipegang oleh Kang Arul dan navigator oleh mbak Zelie. Perjalanan kami lanjutkan dengan setelan AC yang tetap sama baik derajat dan besarnya. Setiap jengkal perjalan dari Gandaria City menuju Lokale24, kami tetap diperdengarkan lagu-lagu Indonesia yang sangat cocok dengan suasana hujan.

Jalan tol menjadi salah satu alternatif mencegah macet juga mengefisienkan bbm. Entah karena terlalu senang atau ketidaktahuan, kami salah menyangka antara km menjadi rpm. Karena memang dalam spidometer New Mirage bersifat digital yang membuat kami salah prediksi. Bahkan terhitung hingga 110 km/jam kecepatan kami.

[caption id="attachment_373463" align="aligncenter" width="614" caption="Dok.Pri | Perjalanan Baik Hujan Atau Panas Tetap Nyaman"]

1426595694562025580
1426595694562025580
[/caption]

Maksud ingin mengefisienkan bbm, kami malah asyik dengan kecepatan mobil New Mitsubishi Mirage. Entah mengapa, tapi saat menuju Lokale24, dengan segala medan yang ada. Baik itu jalan berlubang, bergelombang, tanjakan dan jalan yang mulus, kami para penumpang tetap nyaman saat berada di dalamnya.

Jujur, ketika sampai pertama di Lokale24, saya sempat heran mengapa kami menjadi kelompok pertama yang hadir. Karena awal sebenarnya, kami adalah kelompok terakhir yang berangkat. Tidak ada pula tanda-tanda kelompok lain meeting point ini.

Akhirnya, saya putuskan tidak terlalu ambil pusing atas hal itu. Dan saya ambil kesempatan untuk mengambil beberapa foto yang bisa saya ambil ditempat ini. Setelah merasa cukup mengambil beberapa gambar, 15 menit kemudian barulah hadir kelompok lain, dan kemudian disusul oleh yang lainnya.

Lapar tentunya sudah menyerang sedari saya datang pertama ditempat ini, tapi apa mau dikata. Order makanan hanya bisa dilakukan setelah hampir semua peserta Kompasiana Drive&Ride New Mitsubishi Mirage hadir.

[caption id="attachment_373465" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Pri | Kang Arul Galau Kelaparan Di Lokale24"]

14265958932117464151
14265958932117464151
[/caption]

Rasa lapar itu pun bisa terjanggal sedikit dengan hadirnya salah satu sajian yang disajikan ditengah-tengah para peserta. Dan akhirnya order pun dimulai, bingung mau pesan apa karena tidak tahu menu apa saja yang ditawarkan. Hingga pilihan jatuh kepada makanan yang biasa dan saya kenal, yaitu burger dengan para temannya, juga ice leci.

Setelah perut kenyang dengan berbagai sajian, kami tidak menunggu lama untuk bersiap menuju meeting point selanjutnya, yaitu taman Ayodya dan taman Suropati.

Taman Ayodya dan Taman Suropati Manifestasi Anak Muda

Meeting point ini adalah yang paling saya senangi. Saya senang karena mungkin rindu akan taman-taman yang ada di Bandung bisa terobati dengan ini. Walaupun tidak sama persis dengan yang ada disana, tapi setidaknya rindu ini bisa sedikit terobati.

Sebenarnya saya tidak terlalu paham mengapa pihak admin memilih taman sebagai salah satu meeting point. Tidak tanggung-tanggung, para peserta Kompasiana Drive&Ride New Mitsubishi Mirage menyinggahi dua taman yang berada di Jakarta.

Tapi saya menduga bahwa taman adalah tempat berkumpulnya para pemuda dan pemudi, baik untuk berjalan-jalan, ngopi, berbincang santai atau lainnya. Manfaat akan sebuah taman paling sering digunakan anak muda untuk menyalurkan kreatifitasnya. Oleh karena New Mitsubishi Mirage menjadi saat kepada anak muda, maka pengenalan akan produk ini pun harus bersifat anak muda. Salah satunya adalah dengan menyentuh tempat nongkrong anak muda.

[caption id="attachment_373466" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Pri | Foto Asyik Bareng New Mirage Yang Mudatoooooos"]

14265961021056766168
14265961021056766168
[/caption]

Kami para peserta Kompasiana Drive&Ride New Mitsubishi Mirage, berfoto-foto di kedua taman tersebut. Walaupun dengan waktu yang begitu singkat tapi saya rasa, kebahagiaan juga ketermudaan hadir disetiap taman yang ada dimana pun. Yang kemudian hal itu merasuk kepada siapapun yang hadir ditaman itu, termasuk kami para peserta juga New Mitsubishi Mirage. Barang tentu saya menyatakan bahwa taman ada manifestasi dari mereka yang berjiwa muda.

Setelah puas berfoto dengan berbagai gaya, kami pun diarahkan menuju meeting point terakhir yaitu Hotel Santika. Disana kami para peserta Kompasiana Drive&Ride New Mitsubishi Mirage, makan dengan apa yang telah disediakan dan tentu bagi-bagi hadiah bagi yang memenangkan lomba irit bbm, sepanjang perjalanan yang kurang lebih kami tempuh sekitar 80 km.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun