Suatu negara dengan keadaan masyarakat yang beragam akan sangat rentan untuk terjadinya sebuah konflik. Indonesia adalah suatu negara yang memiliki keadaan tersebut dihadapkan pada masalah yang tidak ringan. Dibutuhkan keterampilan mengatur keberagaman tersebut agar semua komponen masyarakat dapat hidup dengan aman, nyaman, tenteram, dan damai bagi kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Namun, bangsa Indonesia tercinta ini masih diselimuti oleh berbagai konflik yang muncul dalam masyarakat. Masyarakat perlu dibekali oleh berbagai pengetahuan tentang keadaan bangsanya sejak dini. Pendidikan merupakan perantara yang tepat untuk menumbuhkan bermacam sikap yang mendukung tercapainya perdamaian.
Sudah sedemikian parahkah situasi keterpurukkan bangsa tercinta ini? Atau sudah demikian tipisnya nilai-nilai moral dari sebagian anak bangsa generasi penerus bangsa? Dan masih segudang pertanyaan yang seringkali menghantui pikiran -- pikiran mereka yang sedih melihat kenyataan yang terjadi di negara Indonesia dalam semua aspek kehidupan. Di berbagai media massa berita tentang pembunuhan, pencurian, korupsi sistemik di semua birokrasi, konflik antar masyarakat, perkelahian pelajar, penggusuran, konflik agama, dan sebagainya, sepertinya sudah menjadi konsumsi setiap orang. Bukan hal yang menggembirakan tentunya dan yang pasti harus dicari solusinya.
Di Indonesia kata "Pembangunan" sudah merupakan hal yang tidak asing lagi, dan merupakan bagian dari pandangan masyarakat bahwa pembangunan yang berkaitan dengan pertumbuhan perekonomian di tengah masyarakat. Namun bagi masyarakat kecil pembangunan terkadang berarti berbeda dikarena dengan alasan pembangunan mereka pengalami pengusuran dan juga mengalami kesengsaraan sosial.
Pembangunan upaya untuk melakukan sebuah perubahan di dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, sosial dan sebagainya, yang pada dasarnya memiliki tujuan yang positif untuk memberikan keuntungan kepada masyarakat, namun tidak dapat di pungkiri bahwa di tengah kebijakan pembangunan ada sebuah persoalan yang sangat sering terjadi yaitu tentang konflik agraria, konflik agraria bukan lagi menjadi hal yang baru menjadi sebuah permasalahan di Indonesia khususnya bagi daerah-daerah yang di jadikan kawasan proyek pembangunan strategis nasional.Â
Pada umumnya juga didalam pembangunan yang menggunakan lahan masyarakat adat, ada mengalami konflik, khususnya konflik agrarian dikarena masyarakat Indonesia adalah masyarakat adat, mengapa dikatakan demikian dikarenakan setiap masyarakat Indonesia memiliki adat masing-masing, dan di dalam adat tersebut juga mengatur bagaimana tentang "agrarian" khusunya juga mengatur tentang pertanahan, bagaimana cara mereka memandang tanah, apa yang dapat diberikan tanah, sehingga tidak mudah untuk merubah paradigma ini untuk menjadikan tanah adat menjadi tanah produksi (pabrik). Sehingga sangat penting pembahasan ini untuk dikupas lebih dalam bagaimana pembangunan dan konflik agraria ini terjadi di kehidupan masyarakat.
Penulis: Fawer Full Fander Sihite