Selamat proses pemilihan umum, SBY selaku mantan Presiden Republik Indonesia atau Ketua Umum Partai Demokrat seakan absen dalam dinamika politik hangat tahun 2019 ini.
Meskipun demikian SBY mengamanatkan kepada putranya yaitu AHY untuk menahkonai sementara waktu politik partai Demokrat.
Warna-warni politik Partai Demokrat pun semakin terlihat, bagaimana SBY yang beberapa bulan ini, di Singapura merawat istri tercintanya, dan dari sana juga ia kirimkan selembar surat untuk seluruh kader Demokrat ketika Prabowo-Sandi akan melaksanakan Kampanye Akbar di GBK.
Isi surat tersebut sangat menegaskan bagaimana SBY, menyikapi persoalan dinamika politik yang dimainkan oleh Prabowo-Sandi, hal tersebut juga sangat memukul tim Prabowo-Sandi, dikarekan menurut saya SBY, memberikan Warning kepada Prabowo-Sandi agar tidak menggunakan politik SARA.
Selama SBY di Singapura Jokowi dan Prabowo juga sama-sama menjenguk istri SBY, ini merupakan simbol politik yang menatik juga, disamping ibu Any yang sakit, SBY juga menunjukkan bagaimana ia berpihak ditengah.
Secara dukungan Partai Politik SBY jelas ke Prabowo-Sandi, kalau gestur politik AHY jelas menunjukkan kalau beliau simpatik dengan Jokowi.
Menurut penulis drama berikutnya SBY dan jokowi akan segera bertemu, guna membahas masalah-masalah kebangsaan, yang diselingi membahas issu gerakan 22 Mei.
SBY akan mempertunjukkan kepada publik bahwa partai demokrat sebagai pondasi keutuhan NKRI.
Pertemuan tersebut pastinya juga akan dinantikan oleh masyarakat, antar Mantan Presiden dan Presiden bertemu dalam membahas dinamika politik bangsa kita saat ini.
Dan pertemuan tersebut juga akan mengambarkan bagaimana, SBY membuka ruang untuk mendukung pemerintahan Jokowi berikutnya.
Penulis: Fawer Full Fander Sihite