Mohon tunggu...
Fauzul Farda
Fauzul Farda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik - Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peranan SM Entertainment sebagai Media Diplomasi Publik Korea Selatan di Indonesia

16 Mei 2024   12:10 Diperbarui: 29 Mei 2024   07:47 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://yoursay.suara.com/entertainment/2024/02/08/105910/sm-stan-wajib-tahu-jadwal-comeback-dan-konser-artis-sm-entertainment-2024

Partisipasi agensi hiburan dalam menerapkan diplomasi publik Korea Selatan melalui fenomena korean wave memiliki pengaruh yang signifikan. Pada satu sisi, memanfaatkan media sosial dengan cepat untuk mempromosikan idol group kepada audience global, menjadi strategi utama agensi dalam memperluas upaya promosi mereka dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Dalam konteks lain, ini juga berperan dalam menciptakan citra global Korea Selatan sebagai negara yang terkenal dengan fenomena K-Pop dalam industri hiburan.

Sebelum K-Pop meraih popularitas di Indonesia, popularitas drama korea menjadi awal munculnya fenomena korean wave dan pengenalan konten Korea. Pada tahun 2002, setelah salah satu stasiun televisi swasta menyiarkan serial drama Endless Love, banyak stasiun televisi di Indonesia yang menyiarkan serial drama yang diproduksi di Korea. Selain keunikannya dalam cerita, serial drama ini juga dibintangi oleh aktor dan aktris yang memikat secara visual dan memiliki kemampuan yang luar biasa, sehingga berhasil menjadi pendorong perkembangan budaya populer di Indonesia. Selain adanya drama, lagu-lagu yang menjadi bagian dari soundtrack atau lagu pengiring dalam drama juga sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. Seiring dengan minat yang meningkat terhadap musik pengiring drama, musik K-Pop mulai meraih popularitas di Indonesia.

Penyiaran yang luas tentang musik Korea Selatan di Indonesia semakin meningkat saat pelaksanaan festival musik terbesar dengan tema korean wave pada tahun 2013. Acara tersebut adalah Music Bank in Jakarta yang digelar di Gelora Bung Karno. Festival ini dihiasi oleh kehadiran delapan idol grup K-Pop terkenal seperti Super Junior, Shinee, 2PM, Beast, Infinite, Sistar, Teen Top, dan Eru. Selain itu, aktivitas tersebut juga melibatkan seniman Indonesia dan menyediakan tempat duduk untuk sebanyak 35.000 orang penonton. Dalam acara itu, Super Junior dan Shinee, dua dari delapan idol group K-Pop yang ambil bagian, merupakan artis yang dikembangkan oleh SM Entertainment.

Agensi hiburan Korea mengadopsi berbagai strategi untuk menghasilkan keuntungan melalui K-Pop. Salah satunya adalah melalui penjualan album, promosi, dan penjualan produk penggemar, seperti lightstick dan aksesoris. Selain itu, agensi juga menyelenggarakan konser-konser sebagai upaya promosi fisik guna memperkuat popularitas idol group dan musisi lainnya. Salah satu taktik lainnya adalah dengan membagikan beragam konten di platform media sosial dan situs web lain sebagai cara untuk berinteraksi dengan penggemar terutama di luar Korea Selatan. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan minat dan ketertarikan para penggemar di tengah persaingan sengit antara agensi dan idol group dalam gelombang Korea.

Pemerintah Korea Selatan melihat peluang ini untuk meningkatkan kerja sama diplomatik antara Korea Selatan dan Indonesia. Keikutsertaan artis dari SM Entertainment seperti Super Junior dan orang lain dalam aktivitas promosi pemerintah atau kunjungan bilateral di Indonesia menunjukkan bahwa peran SM Entertainment dalam meningkatkan citra Korea Selatan melalui diplomasi publik di Indonesia. Suatu alasan yang mendukung pemerintah untuk melibatkan artis atau idola dari SM Entertainment adalah pengalamannya yang telah lama berkecimpung di industri hiburan dan dukungan visual atau daya tarik dari para idola tersebut. Hal ini membuat mereka memiliki penggemar yang lebih banyak dan berasal dari berbagai kalangan dibandingkan dengan agensi-agensi lain.

Peranan SM Entertainment sebagai corporate sector dalam diplomasi publik di Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut:

Melibatkan Idol Group sebagai Aktor Pendukung Diplomasi Budaya dan Pariwisata

Saat musik K-Pop mulai mendapatkan pengakuan di industri musik internasional dan menarik minat khalayak global, maka para idol yang terlibat di dalamnya akan menjadi sosok yang memainkan peran penting dalam memperkenalkan budaya Korea melalui video musik dan lagu-lagu yang diproduksi oleh perusahaan manajemen artis. Dengan demikian, bahasa, produk, dan konten Korea lainnya akan semakin terkenal di kalangan masyarakat global. Dengan ikut serta idol dalam acara pemerintah, pasti akan menarik perhatian lebih banyak orang dan membuat jumlah peserta meningkat dalam kegiatan tersebut sehingga memberikan keuntungan pada promosi budaya Korea Selatan, karena masyarakat sebagai pengunjung dapat melihat pameran produk yang memiliki ciri khas budaya Korea Selatan. Satu dari maksud promosi menggunakan kelompok idol atau artis dari SM Entertainment adalah mengiklankan pariwisata kedua negara. Menurut laporan yang dirilis oleh akun YouTube resmi SM Entertainment pada awal Oktober 2019, mereka menampilkan episode pertama dari program hiburan yang disebut Analog Trip. Pada episode perdana, seri Analog Trip menampilkan pasangan anggota TVXQ, yaitu Leeteuk, Shindong, Eunhyuk, dan Donghae dari Super Junior, yang tiba di Pulau Bali. Kemudian, di episode berikutnya, mereka melakukan perjalanan wisata ke Yogyakarta. Tentu saja, dengan adanya program dari grup idola yang dapat diakses oleh semua pengguna YouTube, akan meningkatkan pengetahuan masyarakat internasional mengenai Indonesia, terutama dalam hal pariwisata di Yogyakarta. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi Korea Selatan dan Indonesia untuk saling bertukar budaya dan mempromosikan pariwisata di kedua negara.

Media Networking melalui Bidang Investasi

Dalam investasi, Korea Selatan memanfaatkan popularitas SM Entertainment di Indonesia dengan mengundang mereka untuk berpartisipasi dalam acara dan menggunakan strategi promosi kepada masyarakat. Contoh salah satunya adalah ketika Presiden Joko Widodo mengundang Lee Soo-Man, pendiri SM Entertainment, dan Leeteuk, pemimpin dari grup idola Super Junior, untuk menjadi pembicara di Indonesia-Korea Business Summit Jakarta. Mereka bertujuan untuk memperkenalkan industri hiburan dan budaya Korea Selatan kepada Presiden Joko Widodo. Dalam acara ini, dibahas langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan investasi dan kerja sama penting antara Indonesia dan Korea Selatan melalui Special Strategic Partnership pada tahun 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun