Mohon tunggu...
Fauzi Saleh
Fauzi Saleh Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis adalah meditasi dalam kehidupan

Pembaca, Peneliti, penulis, dan Konsultan sebuah lembaga survey dan politik

Selanjutnya

Tutup

Film

Ulasan Film Ringan untuk Teman Libur, "Magic Camp" (2020)

20 Agustus 2020   19:42 Diperbarui: 20 Agustus 2020   19:52 1646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Bulan ini, Agustus 2020 semarak menyambut kemerdekaan sepatutnya menjadi agenda rutin di Indonesia kerap terjadi. Pada tahun 2020, hal itu tidak terjadi, disebabkan merebaknya pandemi COvid-19 ke seluruh penjuru dunia. Ulasan ini tidak akan membahas mengenai penyakit namun mengupas sebuah resensi film ringan yang dapat ditonton oleh seluruh umur. 

Magic Camp (2020) merupakan film menarik dan saya rekomendasikan untuk ditonton. Sulap atau magic merupakan sebuah seni pertunjukan untuk menghibur dan bersifat entertaint.

Titik tertinggi pesulap, jika dia dapat membuat suatu permainan dan menjadi paten bagi dirinya, kemudian karya tersebut dikenal di kalangan pesulap. 

Dalam film ini, mengisahkan seorang anak pilot pesawat komersil diajarkan permainan kartu oleh ayahnya. Karena terkesan dengan permainan sang ayah, anak (Theo) kemudian berlatih memainkan kartu hingga suatu hari mahir menjadi mahir. 

Suatu pagi ketika sang ayah akan berangkat bekerja, Theo memamerkan hasil latihannya sampai ayah terkejut. Kejadian tersebut direkam oleh ibunya tanpa disadari oleh siapapun.

Beberapa tahun kemudian, diceritakan bahwa ayah Theo telah meninggal dan tak lama menerima sebuah undangan untuk mengikuti sebuah camp pada saat liburan sekolah. 

Undangan tersebut kurang menarik minat Theo namun karena kegigihan ibunya, sang anak akhirnya mengikuti saran dari ibunda untuk mengikuti camp tesebut. Sampai di lokasi tujuan, Theo berkenalan dengan anak-anak dari berbagai latar belakang keluarga, mayoritas orang tuan mereka mengharapkan anak-anaknya dapat bermain sulap setelah mengikuti camp tersebut. 

Kegiatan tersebut menarik banyak minat, sebab ada seorang pesulap terkenal yaitu Darkwood yang menjadi salah satu instrukturnya. Darkwood dan instruktur yang lain merupakan alumni peserta camp tahun-tahun sebelumnya. 

Reuni antar instruktur, kelucuan dalam cerita film yang dilakukan oleh anak-anak menjelang remaja, persaingan antar peserta cukup bagus dipadukan dengan alur cerita yang ringan dan tidak membosankan. 

Anda akan diajak memahami bagaimana seorang dengan kemampuan sulap yang mumpuni, tidak selalu sukses menjadi pesulap terkenal. Film ini mengajarkan bahwa sulap banyak alirannya, bahkan seseorang tidak harus memiliki kemampuan istimewa semacam David Copperfield untuk sukses jadi pesulap. 

Dalam sebuah pertunjukan sulap, dibutuhkan kerjasama tim yang terdiri atas pembagian kerja cukup spesifik supaya pertunjukan dapat sukses.  FIlm ini cocok ditonton oleh kalangan semua umur, pelibatan anak-anak meminimalisir adegen dewasa yang kerap kali dipertontonkan secara sering dalam film Holywood.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun