Mohon tunggu...
fauzimumpuni
fauzimumpuni Mohon Tunggu... Kanwil Kementerian Agama DIY

Kementerian Agama DIY.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

GPAI SMK DIY Belajar Langsung Rukyatul Hilal di POB Parangtritis

22 September 2025   17:57 Diperbarui: 22 September 2025   17:57 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabid Urais Sa'ban Nuroni (tengah) menyampaikan penjelasan di hadapan para guru PAI SMK se-DIY. (sumber: dok.pribadi)

Bantul, 22 September 2025 --- Sebanyak 46 Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) SMK se-DIY mengikuti Pelatihan Ilmu Falak Jilid II yang digelar di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Bela Belu, Parangtritis, Bantul. Kegiatan ini difokuskan pada praktik pengamatan rukyatul hilal sebagai bagian dari pengayaan ilmu falak.

Acara dibuka dengan pengantar dari Ahmad Fauzi, Ketua Tim Pembinaan Syariah Kanwil Kemenag DIY, yang menekankan pentingnya literasi falakiyah bagi guru agama agar dapat ditularkan kepada siswa di sekolah masing-masing.

Kabid Urais Kanwil Kemenag DIY, H. Sa'ban Nuroni, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI SMK DIY yang menginisiasi kegiatan ini. "POB ini memiliki banyak kelebihan dan keistimewaan. Melalui pelatihan semacam ini, kita ingin mengenalkan tahap demi tahap ilmu falak kepada para guru, agar kelak mampu menumbuhkan generasi yang paham dasar-dasar hisab rukyat," tuturnya.

Ketua MGMP PAI DIY, Dwi Priyana, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas penerimaan dan kesempatan yang diberikan kepada para guru. "Kami merasa berbahagia karena bisa mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan langsung dari para ahli falak. Pelatihan ini akan menjadi bekal penting bagi guru-guru PAI untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas," ujarnya.

Pelatihan semakin bermakna dengan kehadiran narasumber utama, Ketua Badan Hisab Rukyat (BHR) DIY, H. Mutoha Arkanuddin, yang memberikan materi tentang Teori Visibilitas Hilal. Beliau menjelaskan prinsip-prinsip ilmiah terkait kemungkinan terlihat atau tidaknya hilal, yang sangat menentukan penetapan awal bulan hijriah. Usai sesi teori, peserta diajak langsung melakukan praktik rukyatul hilal dengan menggunakan peralatan observasi seperti teleskop dan theodolite.

Suasana penuh antusias terasa ketika para guru mencoba mengamati posisi hilal dan mendiskusikan data hasil pengamatan bersama para ahli. Kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memperkuat pengalaman langsung dalam mengintegrasikan ilmu falak ke dalam pembelajaran di kelas.

Selain itu, kegiatan ini menegaskan kembali bahwa keberadaan POB Syekh Bela Belu Parangtritis bukan hanya sekadar lokasi observasi hilal, melainkan juga memiliki manfaat besar sebagai eduwisata ilmu dan pusat studi falak (hisab rukyat) yang terbuka untuk masyarakat umum, terutama bagi guru dan siswa.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para GPAI SMK se-DIY semakin siap menjadi agen literasi falakiyah di sekolah masing-masing, sekaligus mendukung POB Parangtritis sebagai pusat edukasi dan pengembangan ilmu falak yang bermanfaat luas bagi umat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun