Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Freelancer - Sosialistik

Pemuda penggerak

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

New Normal yang Hakiki adalah Bertani di Pekarangan

14 Januari 2021   10:38 Diperbarui: 14 Januari 2021   10:41 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Zainatur Rahmah (24) warga Desa Wringin - Kecamatan Wringin - Bondowoso. Mahasiswi Kebidanan Politeknik Kesehatan Malang ini adalah salah satu yang merasakan manfaat minitani di pekarangan. 

Tanaman strawberry dipilih karena memang mendambakan menanam tanaman buah ini. Sempat gagal ketika membeli bibit tanama stauberry saat pertama kali mencoba. 

Kegagalan itu di cari mengapa bisa demikian, sampai pada akhirnya mendapat kesimpulan dari hasil diskusi sana sini dan youtube pan itu ini bahwa jenis strawberry nya memang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan yang memang suhunya lebih tinggi dari pada ekosistem stayberry pada umumnya. 

Sehingga, bibit yang bisa di pakai adalah dengan yang lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan di Wringin. Akhirnya, ia pun mendapatkan bibit stawberry yang dimaksud berjumlah hanya 2 polibag dari kawan yang jugia bertanam di halaman rumah. 

Dari 2 polibag strauberry itu, Ina (nama panggilannya) merawat dengan senang hati. Semua perlakukan yang dilakukan kepada 2 tanaman itu didapat dari hanya dengan melihat leteratur google dan youtube. 

Karena memang ia tidak punya basic sedikitpun dalam dunia rawat merawat tanaman. Sampai pada akhirnya, dari kegiatan minitani itu sekarang sudah mampu membiakkan sampai 25 polibag tanaman strauberry, dan beberapa tanaman sayur yang lain.

Setelah kami ajak berdiskusi, tentang dan mengapa Ina bisa punya kemauan menanam walaupun sederhana seperti itu, kami mendapatkan jawaban yang baik untuk bisa kita tiru dan lakukan.

Pertama, adalah karena memang Ina senang dengan buah strauberry, sehingga motivasi memproduksi sendiri muncul walaupun bukan untuk skala industri dan produksi besar-besaran.

Kedua, masa pandemi ini benar - benar membuat ia terkungkung oleh kebiasaan yang awalnya tidak bisa ia terima. Karena hampir semua kegiatan perkuliahan dan tugas kampus dilakukan di luar ekspektasi dan jauh dari kebiasaan seperti sebelumnya. 

Kuliah, tugas, dll dilakukan secara daring dan menuntut semua dilakukan hanya di dalam batas pagar rumahnya, yang membuat kebiasaan itu menjadi membosankan dan benar-benar membuat Ina tidak enak.

Hanya saja, berjalannya waktu New Normal ini, sedikit tanaman yang ia tanam nampak ampuh menjadikan teman dan kebiasaan barunya. Merawat, menyiram, memupuk dan menunggu perkembangan pertumbuhan tanamannya efektif menjadikan kebiasaan baru dan membuat kesibukan yang lain diantara jenuhnya menjalani kebiasaan daring perkuliahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun