Mohon tunggu...
FAUZAN
FAUZAN Mohon Tunggu... Freelancer - Content moderator

A boy with lots of things in mind

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kertas Salah, Kain Salah, Plastik Salah, Lalu Bagaimana?

3 November 2019   23:39 Diperbarui: 4 November 2019   00:28 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah Indonesia beserta para aktivis lingkungan sedang semangatnya dalam mengalakkan zero waste life style. Salah satunya dengan tidak menggunakan berbagai hal yang berbahan plastik dan sulit atau bahkan tidak dapat didaur ulang. Dalam sebuah pelarangan tau himbauan, tentu saja harus ada solusi yang diberikan. 

Salah satunya ialah dengan menggantikan kresek dengan tootebag, tas dari kain, ataupun tas dari kertas. Namun, beberapa hari belakang ini, lagi-lagi publik telah dihebohkan oleh sebuah video dari yang di upload oleh Channel Youtube BBC Indonesia. Video dengan judul "Kantong Plastik: Awalnya diciptakan untuk selamatkan bumi" tersebut berhasil mencuri perhatian hampir dua ratus ribu viewers.

Video dengan durasi 2 menit 51 detik tersebut menjelaskan bahwa kantong plastik pertama kali diciptakan pada tahun 1959 oleh ilmuan asal Swedia, Sten Gustaf Thulin untuk menyelamatkan bumi. 

Pada saat itu, dunia sedang masifnya menggunakan kertas sehingga berimbas pada meningkatnya penebangan pohon. 

Sementara hukum alamnya mengatakan bahwa penebangan pohon secara berlebihan akan berdampak buruk pada perubahan iklim. Sehingga Sten berusaha untuk menciptakan kantong plastik yang tahan lama dan digunakan berulang kali. 

Sementara itu, kenyamanan dan kepraktisan kantong plastik membuatnya berubah menjadi sampah, sebab nilai reuse yang diniatkan oleh Sten tak lagi diperhatikan.

Pada dasarnya, Sten mengetahui bahwa penggunaan kertas yang masif akan berdampak pada perubahan iklim, sebab dalam prosesnya ia membutuhkan suatu energi. 

Begitupun dengan plastik dan juga kertas juga akan membutuhkan suatu energi dalam proses pembuatannya. Namun, dalam hal ini dikatakan bahwa kain dan kertas membutuhkan energi yang lebih dibandingkan plastik, sehingga dari penggunaan energi kain dan kertas akan dikatakan lebih berdampak pada lingkungan.

Sementara saat ini, kita temukan bahwa banyak pihak yang sedang gencar untuk melakukan kampanye tolak plastik hingga bahkan mengeluarkan peraturan daerah dalam pengurangan kantong plastik. 

Selain membutuhkan energi yang lebih kecil dalam proses pembuatannya, plastik juga memiliki nilai utama, yaitu praktis, murah dan mudah didapatkan. Sehingga hal ini menjadikan masyarakat terbiasa untuk menggunakan plastik dan dengan mudahnya membuangnya.

Kini plastik sedang menjadi masalah seantero negeri, sebab jumlahnya yang tidak lagi dapat terkendalikan hingga akhirnya semakin memperburuk kesehatan alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun