Mohon tunggu...
Fauzan Adhima
Fauzan Adhima Mohon Tunggu... -

Lahir di Sumenep Pulau Madura. Anak bangsa yang menghendaki perubahan besar, hari ini, atau tidak samasekali.

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY; Lebih Kejam dari Soeharto

15 April 2012   19:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:34 2852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13345201281662263901

[caption id="attachment_171934" align="aligncenter" width="297" caption="Sumber: www.suara-islam.com"][/caption] hari ini kita merasakan bahwa kita adalah bagian dari bangsa indonesia, bangsa yang kaya akan keaneragaman baik budaya, ras, agama, golongan maupun warna partai. hal ini yang membuat kita besar dan hal ini pula kita melalui rentetan kehidupan bangsa dengan sejarah yang berdarah-darah. presiden pertama soekarno sebagai presiden yang mempunyai julukan sang proklamator, soeharto presiden kedua yang memimpin negeri ini selama 32 tahun dan membangun negara ini dengan wajah pembangunan, habibi sebagai presiden pengganti dari soeharto yang di juluki bapak tekhnologi, presiden ke 4 kita Abdurrahman Wahid alias Gusdur menunjukkan pluralitas bangsa dengan pemikirannya sehingga beliau diberi anugrah oleh bangsa ini sebagai bapak pluralisme. dan megawati adalah presiden perempuan satu-satunya dan memimpin bangsa ini dengan penuh ke-ibu-an. bagaimana dengan presiden ke-6 dan ke-7 kita yaitu bapak SBY??? selama beliau memimpin bangsa ini hanya penderitaan yang kita jumpai, tidak ada satupun yang dlakukan presiden SBY yang tidak menyengsarakan rakyat, pada mulanya Bantuan Langsung Tunai akan memberikan kebahagian dan ganti dari naiknya BMM, hal itu malah membawa kesengsaraan dan kematian karena masyarakat harus desak-desakan untuk menerima BLT, itu dulu waktu periode pertama dilakukan oleh SBY, dan pada periode yang kedua presiden SBY mau melakukan hal yang sama. padahal itu sudah tidak layak untuk dilakukan lagi. ekonomi kita parah, politik kita parah, budaya kita sering diakui bangsa lain, sepak bola kita gila, pendidikan kita semakin memperbanyak pengangguran, dan hukum kita semakin membabi buta tidak ada arah dalam supremasinya contok kasusu dari kasus century, kasus gayus, kasus wisma atlit dan yang lain ini menunjukkan bahwa bangsa kita dipimpin oleh SBY semakin tidak punya karakter dan kehilangan arah. dan sikap presiden kita selama ini bisanya adalah Sok Bijak Ya....(SBY) Sih Bayi Ya....(SBY) selalu curhat Sok Bagus Ya....(SBY) selalu melakukan politik pencitraan itulah potret pemimpin bangsa kita hari ini, negeri kita butuh pemimpin yang tegas, tidak mementingkan kelompoknya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun