Bagi masyarakat covid-19 masih saja menjadi kendala dalam beraktivitas, baik mencari nafkah maupun kegiatan di luar ruangan lainnya yang memerlukan kontak langsung dengan masyarakat sekitar. Meski di berlakukannya new normal masih saja menjadi beban fikiran yang menimbulkan kekhawatiran meski tidak jarang banyak orang yang tidak memperdulikannya. Ditambah banyak beredar berita tes covid vodong yang mulai di perjual belikan oleh oknum tak bertanggung jawab. Tidak sampai situ di tengah terpuruknya semua sektor baik perekonomian dan lainnya banyak rumah sakit dan nakes yang meraup keuntungan di tengah pandemi seperti ini, hal ini bermula dari unggahan di media sosial mengenai layanan swab test di suatu rumah sakit swasta.
Anggapan itu mulai berkembang dan menjadikan asumsi liar di tengah masyarakat yang mebuat asumsi bahwa rumah sakit sedang panen cuan di tengah paceklik. padahal sejatinya rumah sakit sedang tidak baik-baik saja. banyak rumah sakit yang tidak mampu memnuhi THR karyawannya dari dokter apesialis hingga cleaning service.Â
Keadaan ini tercipta akibat dari tidak ada transparansi dari pemerintah dan kurangnya edukasi tenttang covid di tambah wabil khusus warganet yang menelan mentah-mentah media bodong yang belum di pastikan kebenarannya. Di hararapkan bagi pengguna sosial media untuk menggunakan media sosial dengan bijak agar tidak termakan hoax meski sebagian berita benar adanya baiknya kita lebih cermat untuk mengkonsumsinya.
