Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Kawin dan Nikah

27 Maret 2023   10:08 Diperbarui: 27 Maret 2023   10:15 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap hubungan antara pria dan wanita akan berakhir dengan pernikahan. Eits! Tunggu
sebentar, yang mana, menikah atau tidak? Masih banyak dari kita yang tidak yakin dengan
perbedaan menikah dan berumah tangga. Meskipun pada dasarnya memiliki arti yang sama,
kedua istilah ini sebenarnya berbeda. Bisa dikatakan sebanding tetapi tidak sama. Lalu, apa
yang membedakan satu pernikahan dengan pernikahan lainnya?
Setiap pasangan telah menunggu saat ini, apakah mereka menikah atau tidak. Kebanyakan
orang menginginkan sesuatu terjadi dan dilakukan sekali dalam hidup mereka saat ini. Oleh
karena itu, untuk melangkah ke level yang lebih serius, diperlukan persiapan yang matang
untuk memastikan bahwa segala sesuatu yang mengikutinya akan berhasil.
Namun selain itu, banyak dari kita yang salah atau bahkan tidak menyadari bahwa pernikahan
adalah istilah yang tepat. Akibatnya, istilah mana yang lebih tepat? Simak ulasannya di bawah
ini, sekarang!
Definisi istilah "perkawinan" dan "perkawinan" adalah langkah pertama untuk memahami
perbedaan antara kedua konsep tersebut. Kata "perkawinan" atau "perkawinan" mengacu pada
perjanjian perkawinan yang sah dan mengikat secara agama, sebagaimana didefinisikan oleh
KBBI.
sedangkan membentuk keluarga dengan lawan jenis adalah arti dari kata "perkawinan".
Menikah, menikah, atau menikah adalah semua istilah yang digunakan untuk merujuk pada hal
ini. Selain manusia, istilah "perkawinan" dan "persetubuhan" sebenarnya identik jika merujuk
pada generasi keturunan dari hewan atau tumbuhan. Kita jarang mendengar istilah binatang
atau tumbuhan yang "kawin"; pasti, "kawin" atau "kawin" disebutkan.
Hubungan antara laki-laki dan perempuan yang masih lajang akan diresmikan dalam suatu
upacara perkawinan yang diikat dengan janji yang dibuat oleh kedua orang tua dan diresmikan
oleh hukum, agama, adat, dan negara apabila ditarik kesimpulan menurut arti dari kata. Setelah
itu, untuk memulai sebuah keluarga, Anda harus menikah, juga dikenal sebagai pernikahan
antara suami dan istri.
Asal Usul Kata Dalam situasi seperti ini, istilah "nikah" lebih kita kenal. Seperti yang
tercantum dalam KBBI, istilah "perkawinan" digunakan sebagai istilah umum. Lalu, dari mana
asal mula ungkapan "menikah"?
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kata kerja dasar menikah adalah sumber dari kata benda
nikah atau nikah. Kata Jawa kuno untuk perkawinan, ka-win atau ka-ahwin, yang berarti
dibawa, dibawa, dan dibawa pergi, adalah ka-win. Ini adalah struktur bebas Jawa yang juga
sering digunakan dalam bahasa Sansekerta.Sedangkan kata Arab "nikah" juga merupakan serapan dari kata benda "nukh", yang
mengandung kata kerja "nakaha", Kata ini dapat diartikan berarti berkumpul, berkumpul, atau
bersetubuh. Selain itu, seorang ahli bahasa Arab pernah menyatakan bahwa kata "nukh"
mengacu pada alat kelamin. Istilah "nakaha al marata" berarti "bersenggama dengan organ
kewanitaan" karena "nukah al mar'atu" berarti "organ kewanitaan" dalam bahasa Arab.
Menjadi istilah dalam bahasa Indonesia
Walaupun kata nikah atau nikah lebih banyak digunakan, kata nikah juga menjadi istilah yang
akhirnya digunakan dalam bahasa Indonesia. Namun, di kalangan masyarakat Indonesia, istilah
"perkawinan" berkonotasi negatif, seolah-olah hanya mengacu pada aktivitas seksual.
Sebaliknya, istilah "perkawinan" atau "perkawinan" dalam penggunaan umum mengacu pada
upacara pengukuhan antara seorang pria dan seorang wanita.
Perkawinan sebenarnya adalah istilah yang digunakan oleh pemerintah Indonesia, seperti yang
Anda ketahui. Misalnya, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 berbicara tentang perkawinan.
Oleh karena itu, perkawinan adalah istilah yang digunakan dalam undang-undang, bukan
perkawinan. Demikian pula, KTP menunjukkan bahwa individu tersebut belum menikah tetapi
sudah menikah.
Mungkin inilah alasan mengapa arti istilah "perkawinan" dan "perkawinan" masih
diperdebatkan. Di luar itu, arti pernikahan dan pernikahan yang jelas dapat dibedakan dari arti
kata "ya". Perkawinan adalah suatu ikatan perkawinan (akad) yang dilakukan menurut
ketentuan hukum dan agama, sedangkan perkawinan berarti mempunyai suami istri atau
keluarga dengan lawan jenis.
Sebagian besar waktu, orang percaya bahwa pernikahan dan pernikahan memiliki arti yang
sama. Padahal, jika dicermati lebih mendalam, kedua istilah tersebut sangat berbeda. Lalu, apa
bedanya menikah dengan menikah?
Kami menyadari bahwa banyak orang Indonesia percaya bahwa pernikahan dan perkawinan
adalah sinonim. Konotasinya adalah di mana pernikahan dan pernikahan sangat berbeda.
Ungkapan "Zoom in Nikah" mengacu pada upacara pernikahan resmi di mana kedua mempelai
bersumpah setia satu sama lain.
Perkawinan didefinisikan sebagai kontrak yang mengikat secara hukum yang dilakukan sesuai
dengan ajaran dan peraturan agama. Pernikahan juga terkait dengan dokumen resmi seperti
surat dari pemerintah.
Kata Arab untuk pernikahan, "an nukh", memiliki kata kerja "nakaha". Dalam bahasa Arab
artinya "berkumpul, berkumpul, atau bersetubuh".Kata Jawa untuk pernikahan, "awin", yang berarti "membawa atau membawa", adalah sumber
dari definisi dan makna ini. Kata awin mendapatkan akhiran ka dari waktu ke waktu, sehingga
sering diucapkan "kawin".
KBBI mengatakan bahwa pernikahan adalah kata kerja untuk menyatukan dua orang untuk
membentuk keluarga atau hubungan. Sedangkan agama dan negara memandang perkawinan
sebagai hubungan yang sah.
menjelaskan bahwa menikah adalah hal yang normal. Ini berarti bahwa setiap orang, baik pria
maupun wanita, memiliki keinginan alami untuk melakukannya.
Proses memiliki keluarga dengan lawan jenis dikenal sebagai pernikahan. Pergaulan juga
merupakan kata kerja dalam pernikahan.
Selain itu, sunnah Rasulullah SAW meliputi pernikahan. Pernikahan adalah tentang memenuhi
kebutuhan spiritual dan menjaga keturunan bagi manusia. Oleh karena itu, dianjurkan para
pengikut Nabi menikah sesuai dengan sunnah.
Jika dibandingkan dengan pernikahan, pernikahan dianggap sebagai kata dengan konotasi
negatif. Hal ini disebabkan karena istilah "kawin" digunakan untuk merujuk pada hubungan
seksual pria dan wanita.
Ini membuatnya sangat jelas bahwa pernikahan dan pernikahan memiliki makna Islam yang
sangat berbeda. Diharapkan setelah membaca artikel ini, kita dapat memaknai pernikahan dan
perkawinan menurut makna dan konotasinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun