Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Bolehkan Ulama Menjawab Tidak Tahu?

31 Desember 2022   15:10 Diperbarui: 31 Desember 2022   15:23 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bolehkan ulama menjawab tidak boleh?
Guru dianggap memiliki banyak pengetahuan dan keahlian di bidang pendidikan. Pendidik adalah cara berpikir "digugu dan ditiru" yang merupakan salah satu pepatah terkenal di Jawa, yang menyampaikan pesan bahwa seorang instruktur memainkan peran utama dalam bidang pelatihan karena ia adalah seorang yang bersertifikat logis dipandang sebagai seorang individu. limit dan merupakan model.

Namun, kemampuan secara alami memiliki batas, terlepas dari seberapa teliti dan menyeluruh seorang pendidik menguasai ilmunya. Lebih jauh lagi, ilmu itu seperti lautan yang tidak bertepi dan tidak dapat dikendalikan kecuali oleh Dzat yang ilmunya menguasai segalanya.

Dan kalian hanya diberi sedikit", bukan ilmu. Al-Isra' 85) Selain hal di atas, para pendidik hendaknya tidak merasa malu atau takut jika murid-murid mengajukan pertanyaan yang tidak mereka ketahui dan menjawab, "Saya tidak tahu ." Berdasarkan argumen di bawah ini, ini bukannya tidak etis, melainkan sikap yang positif dan mengagumkan.

"Jika tidak ada cara untuk menguasai semua ilmu, maka tidak ada cela karena tidak mengetahui sebagiannya, dan jika tidak ada cela karena tidak mengetahui sebagiannya, maka tidak boleh dihina dengan mengatakan "Saya tidak tahu" pada apa yang dia tidak tahu," kata Al-Mawardi dalam Adab ad-Din wa ad-Dunya.

Rasulullah pernah berkata, "Aku tidak tahu" tentang sesuatu yang tidak diketahuinya sampai wahyu memberitahunya.

Dalam sebuah hadits panjang yang diriwayatkan Ibnu Umar, seorang laki-laki datang bertanya; Wahai Rasulullah, wilayah bumi manakah yang paling baik? Dia berkata, "Saya tidak tahu." Dia bertanya sekali lagi, "Wilayah mana di bumi yang paling buruk?" Pria itu berkata, "Saya tidak tahu," dan dia menjawab: "Tanyakan kepada Tuhan." Kemudian Jibril mendatanginya, dan ketika dia bertanya tentang hal itu, Jibril berkata, "Saya tidak tahu." Ketika Jibril meminta informasi kepada Allah, Allah mengatakan kepadanya bahwa "bagian terbaik dari bumi adalah masjid dan bagian terburuk dari bumi adalah pasar" (Dijelaskan oleh Ahmad).

Berdasarkan kisah di atas, Nabi bahkan para Malaikat telah memberikan contoh yang sangat baik dengan mengatakan, "Saya tidak tahu," ketika ditanya apakah mereka benar-benar tidak tahu jawabannya. Mereka tidak mencoba menjawab karena ketidaktahuan atau rasa malu karena hal itu akan mengarah pada penipuan dan kebohongan.

"Sesungguhnya itu adalah bagian dari ilmu jika kamu berkata," kata Ibnu Mas'ud. "Allahu A'lam" (Allah adalah yang mengetahui segalanya)

Seseorang bertanya kepada Ali bin Abi Thalib apa maksudnya ketika dia berkata, "bagaimana dia menyejukkan hati," di depan orang banyak. Anda mengatakan "Allahu A'lam" kepada seseorang yang tidak Anda kenal, kata Ali.
Ketika Ibnu Umar ditanya sesuatu yang tidak diketahuinya, ia menjawab, "Saya tidak tahu," lalu ia berpikir, Ketika ditanya tentang sesuatu yang tidak diketahuinya, Abdullah bin Umar (Ibnu Umar) menjawab, " Saya tidak punya ilmu."
Seorang penyair menulis,

Dalam kitabnya Shifat al-Shafwah (510-597 H), Imam Ibnu Jauzi (510-597 H) menulis sebuah kisah tentang seorang laki-laki yang bertanya kepada Imam Malik bin Anas: tentang apa yang kamu tanyakan, itu adalah setengah ilmu menurut para ulama." Jika Anda tidak tahu harus bertanya apa, dan Anda tidak memiliki pengetahuan, maka jangan mengatakannya tanpa landasan pengetahuan.

Menurut riwayat Ibnu Mahdi: Seorang laki-laki mendapat informasi tentang suatu masalah." Tanggapan Malik adalah, "l uhsinuh---Saya tidak begitu mengerti masalah itu." Kemudian, pada saat itu, laki-laki itu berkata: "(Mohon dipahami bahwa saya telah melakukan perjalanan jauh untuk menanyakan hal ini. Dia mendengar Imam Malik berkata, "Ketika Anda kembali ke rumah Anda, beri tahu orang-orang di sana bahwa saya memberi tahu Anda hal berikut: l uhsinuh---Saya tidak begitu mengerti situasinya." al-Shafwah, Beirut: Imam Jalluddn Ab al-Farj bin al-Jauzi Dar al-Kitab al-Arabi, 2012, hlm. 361) **** 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun