Mohon tunggu...
fatmasari titien
fatmasari titien Mohon Tunggu... Penulis - abadikan jejak kebaikan, jadikan hidup penuh manfaat

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Sucikan Jiwa, Sucikan Harta

10 Mei 2021   08:32 Diperbarui: 10 Mei 2021   08:51 1760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sucikan Jiwa, Sucikan Harta

"Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam."

Artinya, orang yang bertaqwa adalah orang yang rajin shalat malam atau shalat tahajjud (melepaskan selimut) untuk mendekatkan diri kepada Allah ta'ala .

Bangun malam adalah perilaku dan kebiasaan rutin (kultur) orang-orang shalih dahulu, sebagai taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah subhanahu wa ta'ala, membentengi diri dari perbuatan dosa, menghapuskan kesalahan dan dapat menghilangkan penyakit dalam tubuh.

  1. Muhasabah diri dan memohon ampun (beristighfar) kepada Allah subhanahu wa ta'ala di waktu sahur (di penghujung malam), waktu yang mustajab. Orang yang cerdas adalah orang yang selalu intropeksi diri dan beramal untuk kehidupan sesudah mati. Dengan banyak muhasabah dan banyak istighfar maka hisab di akhirat akan lebih ringan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wassallam bersabda,

"Allah subhanahu wa ta'ala setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam yang terakhir masih tersisa. Kemudian Dia berfirman, "Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri. Dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku akan Aku ampuni." (HR Bukhori Muslim)

  1. Senang berbagi dengan infaq, zakat, dan sedekah karena dia sadar bahwa

" dalam hartanya ada hak bagi peminta-minta, dan orang miskin yang menahan diri dari meminta".

Dalam ayat ini dijelaskan, belum sempurna Tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) sebelum diikuti dengan tazkiyatul maal (penyucian harta). Karena pada hakekatnya pemakaian harta melekat pada jiwa pemiliknya.

Allah berfirman,

"Ambillah (sebagian) dari harta mereka menjadi sedekah (zakat), supaya dengannya engkau membersihkan mereka (dari dosa) dan mensucikan mereka (dari akhlak yang buruk).(QS Taubah :103)

Maka Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam mewajibkan zakat Fitri di bulan Ramadhan bagi setiap muslim, baik merdeka atau hamba sahaya, laki-laki ataupun perempuan. Khalifah Abu Bakar radhiallahu 'anha bahkan memerangi kaumnya yang enggan membayar zakat sepeninggal Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam.

Zakat mensucikan harta, akan menjadikan harta bertambah, serta akan menjadi sebab terbuka pintu rizki bagi pemiliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun