Mohon tunggu...
fatmasari titien
fatmasari titien Mohon Tunggu... Penulis - abadikan jejak kebaikan, jadikan hidup penuh manfaat

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Maafkanlah dan Lapangkanlah Dada

5 Mei 2021   20:25 Diperbarui: 5 Mei 2021   20:30 1974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maafkanlah dan Lapangkanlah Dada, gambar Dok. pribadi

Hari ini adalah hari ke-23 bulan ramadhan. Termasuk dalam sepuluh hari terakhir ramadhan. Waktu di mana antara hari-hari tersebut ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam lailatul qodar. Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda,

:

"Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan"

Maka Ummul mukminin 'Aisyah radhiyallahu 'anha mengabarkan, "Adalah Rasulullah, ketika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, beliau kencangkan sarungnya (bersungguh-sungguh dalam ibadah dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah." (HR. Bukhari Muslim)

Beberapa hadits yang menunjukkan keutamaan lailatur qodar antara lain:

"Barang siapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu"

"Siapa yang menghadiri shalat 'Isya berjamaah, maka baginya pahala shalat separuh malam. Siapa yang melaksanakan shalat 'Isya dan Shubuh berjamaah, maka baginya pahala shalat semalam penuh." (HR. Muslim)

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
"Jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?"
Beliau menjawab,

"Berdoalah: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf, menghapus kesalahan, karenanya maafkanlah aku,hapuslah dosa-dosaku." (HR. Tirmidzi)

Begitu istimewanya kata maaf sehingga dalam redaksi doa di atas beliau sebutkan sampai tiga kali dan beliau tempatkan doa tersebut pada saat-saat teristimewa dari seluruh kegiatan Ramadhan yakni Lailatul Qadar.

Menurut Imam Al-Ghazali, al 'afwu lebih tinggi nilainya dari maghfirah (pengampunan). Karena al 'afwu mengandung makna menghapus, sedangkan ghafur/maghfirah terbentuk dari kata yang berarti menutup. Maka lebih sempurna menghapus daripada menutup, karena kalau menutup kesan wujudnya masih ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun