Oshikatsu adalah fenomena unik yang menarik untuk dibahas saat ekonomi kreatif Indonesia berkembang pesat. Istilah ini berasal dari budaya Jepang dan mengacu pada tindakan penggemar yang mendukung idola atau karakter yang mereka sukai dengan membeli barang dagangan, mengikuti acara, dan bergabung dengan komunitas penggemar. Tetapi oshikatsu bukan sekadar hobi biasa; itu telah berkembang menjadi bagian dari lingkungan ekonomi kreatif yang memadukan dunia virtual dengan realitas emosional konsumen.
Oshikatsu menunjukkan bagaimana perbedaan antara dunia nyata dan dunia virtual semakin tidak jelas. Para pelaku Oshikatsu tidak hanya membeli barang fisik seperti poster, pakaian, atau aksesori, tetapi juga menunjukkan emosi dan identitas mereka melalui interaksi digital, seperti menonton streaming, memberikan suara online, atau berpartisipasi dalam kampanye digital untuk mendukung idolanya. Fenomena ini menciptakan nilai ekonomi baru melalui keterlibatan emosional dan kesetiaan konsumen serta transaksi jual beli.
Dari perspektif ekonomi, Oshikatsu membuka banyak peluang bagi usaha kreatif, terutama UMKM yang membuat barang-barang kreatif dan unik. Â Produk ini memiliki kemampuan untuk masuk ke pasar internasional melalui platform digital selain menjualnya di pasar lokal. Â Selain itu, oshikatsu mendorong pertumbuhan sektor hiburan, iklan digital, dan penyelenggara acara yang bertanggung jawab atas berbagai acara komunitas penggemar.
Menurut penelitian yang dilakukan di bidang ekonomi kreatif, menggabungkan kreativitas budaya lokal dengan teknologi digital adalah kunci keberhasilan bisnis berbasis oshikatsu. Pendekatan ini juga sejalan dengan tren ekonomi kreatif yang menekankan nilai tambah dari inovasi dan kreativitas daripada produksi massal.
Meskipun memiliki potensi yang luar biasa, Oshikatsu juga menghadapi masalah, seperti kebutuhan akan undang-undang untuk mengawasi hak cipta dan melindungi konsumen, serta risiko ketergantungan emosional yang berlebihan pada dunia virtual. Â Untuk mencapai hal ini, pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif harus bekerja sama untuk membuat lingkungan yang sehat dan berkelanjutan, yang mencakup pendidikan digital untuk penggemar.
Oshikatsu adalah contoh langsung bagaimana ekonomi kreatif dapat menghasilkan nilai baru dari ide dan kreativitas yang terinspirasi oleh teknologi digital dan budaya pop. Fenomena ini menunjukkan bahwa inovasi dalam ekonomi kreatif mencakup pembuatan hubungan emosional dan pengalaman yang kuat dengan pelanggan selain produk. Oshikatsu memiliki potensi untuk menjadi motor penggerak ekonomi kreatif Indonesia yang kontemporer dan berdaya saing di seluruh dunia jika dikelola dengan benar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI