Mohon tunggu...
Fatimah Mutiara Azzahra
Fatimah Mutiara Azzahra Mohon Tunggu... Bankir - Mahasiswi STEI SEBI

Economist. Est 2000. And being to be bankir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cara untuk Mengurangi Dampak yang Dirasakan Masyarakat Menengah ke Bawah pada Masa Pandemi

7 Juli 2020   08:55 Diperbarui: 7 Juli 2020   09:01 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cara Untuk Mengurangi Dampak yang Dirasakan Masyarakat Menengah Kebawah pada Masa Pandemi
Oleh : Fatimah Mutiara Azzahra (Mahasiswi STEI SEBI)

Pandemi memang akan menurunkan pertumbuhan ekonomi, namun tanpa upaya sigap dari pemangku kebijakan untuk selamatkan nyawa penduduk Indonesia, maka optimisme perekonomian tidak akan pernah datang. 

Optimisme dan sentimen positif ekonomi baru akan terjadi jika pandemi COVID-19 dapat diatasi, setidaknya menunjukkan tanda-tanda terkendali dan akhirnya dapat diselesaikan. 

Jadi, kemampuan Pemerintah dan para pemangku kepentingan ekonomi untuk secara bersama-sama mengalokasikan sumber daya secara optimal menangani masalah kesehatan ini akan sangat menentukan jalannya roda perekonomian ke depan. Tanpa ini sepertinya puluhan jurus stimulus perekonomian pun tidak akan mempan menggeliatkan perekonomian. (Fadjarudin, 2020)

Menurut data Badan Pusat Statistik pada tahun 2019, 9,22 % dari jumlah penduduk Indonesia adalah orang miskin.  Artinya, 24,79 juta jiwa yang ada di Indonesia adalah orang miskin atau masyarakat menengah kebawah. Salah satu dampak yang dirasakan adalah dampak kekurang bahan pangan sehingga banyak terjadi kelaparan.

Ada hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, tentunya cara itu bisa dilakukan dengan kerjasama berbagai pihak.

Pertama, dimulai dari lingkup terdekat yaitu RT dan RW. Adanya tetangga kita yang kelaparan dan tidak mampu, maka sudah sepatutnya sebagai tetangga kita saling membantu. Hubungan RT dan RW perlu dibangun untuk hal seperti itu, saling bekerja sama untuk mengurangi kematian akibat kelaparan. 

Karang taruna yang berisi pemuda-pemudi harus lebih peka tentang hal tersebut karena berhadapan langsung dengan masyarakat, sehingga masalah yang dihadapi dapat dikomunikasikan kepada RT dan RW. 

Salah satu contoh yang bisa dilakukan oleh lingkup terdekat adalah membantu tetangga terdekat yang kesusahan akibat virus corona, membagikan sembako kepada masyarakat yang kurang mampu dan membutuhkan dilingkungan tersebut.

Kedua, jika lingkungan tersebut jauh dari jangkauan atau pelosok, maka sudah sepatutnya lembaga sosial ikut terjun dalam permasalahan ini, banyak masyarakat menengah kebawah yang jauh dari akses public. Salah satu lembaga yang dapat membantu yaitu lembaga zakat. Orang fakir, orang miskin, dan asnaf lainnya yang bisa ditemukan dimasyarakat menengah kebawah tentunya berhak menerima manfaat dari zakat yang diterima dilembaga tersebut.

Ketiga, terlepas dari bantuan lingkungan terdekat, ataupun lembaga sosial. Pemerintah harus membuat sebuah kebijakan atas permasalahan yang hadir ditengah pandemic virus corona ini. Kebijakan yang bisa dirasakan oleh kalangan yang membutuhkan, sehingga berkurangnya angka kematian yang disebabkan oleh kelaparan masyarakat yang tidak mampu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun