Mohon tunggu...
Fatimah Az zahra
Fatimah Az zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Teamwork makes the dream work!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bagaimana Menerapkan Sebuah Tim Virtual yang Efektif?

5 Agustus 2021   15:56 Diperbarui: 5 Agustus 2021   16:12 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://ids.ac.id/

Dari beberapa studi penelitian berpendapat bahwa tim virtual dianggap kurang efektif dibandingkan dengan tim yang bertatapan atau bertemu langsung. Studi menunjukkan dengan bertambahnya jarak antara satu orang dengan yang lain, dari perilaku inovatif dapat menurun sebesar 93 persen, kepercayaan menurun 83 persen, dan peran serta tujuan dari tugas menurun hingga 62 persen.

Apa si maksud dari tim virtual itu?

Menurut (Daft 2018, 308) tim virtual merupakan tim yang terdiri dari anggota yang tersebar secara geografis atau organisasi yang memiliki tujuan yang sama dan terhubung melalui teknologi informasi. Tim virtual menerapkan teknologi untuk mempersatukan anggota tim yang terpisah karena adanya jarak yang jauh dan agar mencapai tujuan bersama.

Ciri utama dari tim virtual adalah adanya jarak interaksi yang membatasi satu orang dengan orang lain serta penggunaan komunikasi teknologi merupakan alat untuk menghubungkan anggota tim diseluruh penjuru. Dimana anggota dari tim virtual tersebar secara luas di berbagai lokasi yang berbeda, anggota tim menggunakan aplikasi untuk berkomunikasi melalui e-mail, telepon, teams, zoom, dan macam-macam teknologi lain. 

Dengan melakukan komunikasi secara virtual juga dapat membuat kerja sama tim yang efektif dimana kerja tim menggunakan virtual memiliki beberapa keuntungan diantaranya ialah tim dinilai memiliki efisiensi dari segi waktu, biaya perjalanan, dan tenaga.

Dengan menerapkan tim virtual diorganisasi dapat memperkerjakan individu yang memiliki potensi, kemampuan serta keahlian tanpa adanya terbatasan lokasi yang jauh, membangun kerjasama, fleksibel jam kerja, cepat dalam mengerjaan tugas pekerjaan, respon waktu yang dominan lebih cepat daripada tatap muka. Agar bisa menerapkan tim virtual yang efektif di organisasi, manajemen harus dapat memastikan adanya kepercayaan yang tercipta diantara para anggota, karena dalam membangun sebuah hubungan didalam tim merupakan tantangan yang besar yang dihadapi oleh seorang pemimpin di tim virtual.

Dalam buku yang dikemukakan oleh Richard L. Daft yang berjudul The Leadership Experience (2018, 310) Agar didalam organisasi tim itu berhasil, maju, dan efektif. Seorang pemimpin tim virtual dapat mempelajari keahlian sebagai berikut sebelum membuat tim virtual yaitu:

  • Select the right team members atau pilih anggota tim yang tepat, dimana seorang pemimpin tim memilih individu yang mempunyai kepribadian yang terbuka, jujur, bisa bekerja sama dalam tim, bertanggung jawab, dan percaya diri. Dan tim virtual cenderung lebih kohesif dan bekerja sama serta dalam tim keragaman dan pengalaman juga penting dalam keberhasilan tim virtual. Biasanya seorang pemimpin disebuah tim virtual memilih keberagaman, karena dengan adanya keberagaman di sebuah tim pemimpin dapat lebih mudah memilih mana saja orang yang tepat sesuai kriteria pemimpin, baik dimana saja mereka berada yang tersebar secara geografis.
  • Start off right atau mulai dari sisi kanan, seorang pemimpin memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan atau peluang untuk bisa mengenal serta memahami satu sama lain serta dapat membangun hubungan yang harmonis.
  • Use technology to build relationships atau menggunakan teknologi untuk dapat membangun sebuah hubungan, seorang pemimpin didalam tim virtual menerapkan teknologi baik itu melalui aplikasi zoom atau teams untuk berkomunikasi dan membangun sebuah hubungan dengan orang lain yaitu saling memperkenalkan diri agar bisa nyaman saat bekerja.
  • Agree on ground rules atau menyetujui aturan dasar, seorang pemimpin sebelum ia membentuk tim virtual dimana pemimpin sudah membuat akan aturan yang harus dipatuhi oleh para bawahanya, seperti peran, tanggung jawab, dan tugas setiap individu. Dan ada beberapa konteks yang harus seorang pemimpin perhatikan yaitu dapat mendefinisikan situasi atau kondisi yang jelas yang dapat membuat orang lain dapat membuat keputusan, mengevaluasi kinerja, serta meninjau kegiataan para anggota untuk mencapai tujuan organisasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun