Pasar Pandaan, merupakan pusat ekonomi vital, yang memiliki potensi risiko kebakaran yang signifikan akibat beberapa faktor utama. Salah satu faktor terbesar adalah kepadatan yang sangat tinggi. Ribuan kios yang berhimpitan di area terbatas membuat jarak antar bangunan menjadi sangat dekat, sehingga api dapat menyebar dengan cepat dari satu kios ke kios lainnya. Hal ini diperparah oleh kurangnya jalur evakuasi yang jelas dan mudah diakses di dalam pasar yang padat.
Faktor pemicu lain adalah instalasi listrik yang tidak standar dan kelebihan beban. Banyak pedagang menggunakan sambungan listrik tambahan yang tidak sesuai standar keamanan, menciptakan risiko korsleting listrik yang tinggi. Selain itu, penggunaan daya yang berlebihan untuk peralatan elektronik dan lampu dapat memicu panas berlebih pada kabel.
Potensi bencana juga meningkat karena banyaknya barang dagangan yang mudah terbakar, seperti kain, pakaian, plastik, dan bahan kimia rumah tangga. Tumpukan barang-barang ini berfungsi sebagai bahan bakar yang mempercepat penyebaran api dan membuatnya sulit dipadamkan. Terakhir, kurangnya fasilitas pemadam kebakaran seperti hidran yang berfungsi dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang memadai menjadi hambatan besar dalam upaya pemadaman api awal.
Cara Mitigasi Bencana Kebakaran
Mitigasi bencana adalah upaya untuk mengurangi risiko dan dampak bencana, dan ini harus dilakukan dalam tiga tahap: pra-bencana, saat bencana, dan pasca-bencana.
1. Tahap Pra-Bencana (Pencegahan dan Kesiapsiagaan)
Pada tahap ini, fokus utama adalah mencegah kebakaran terjadi dan memastikan semua pihak siap jika bencana terjadi. Langkah-langkah yang harus diambil meliputi:
* Edukasi dan Sosialisasi: Mengadakan pelatihan rutin untuk semua pedagang tentang cara mencegah kebakaran, seperti mematikan semua peralatan listrik setelah berdagang, dan cara menggunakan APAR dengan benar.
* Inspeksi Infrastruktur: Melakukan pemeriksaan berkala terhadap semua instalasi listrik dan peralatan di dalam pasar. Kabel yang sudah tua, sambungan yang longgar, atau peralatan yang tidak memenuhi standar harus segera diperbaiki.
* Penyediaan Fasilitas: Memastikan ketersediaan APAR di setiap sudut pasar dan memastikan hidran air mudah diakses dan berfungsi. Penting juga untuk menetapkan dan menandai jalur evakuasi serta titik kumpul yang aman.
2. Tahap Saat Bencana (Respons Cepat)
Ketika kebakaran terjadi, tindakan cepat dan tepat sangatlah penting untuk meminimalkan kerugian. Berikut adalah panduannya:
* Tetap Tenang dan Berteriak: Segera berteriak "KEBAKARAN!" dengan keras untuk memberitahu orang lain agar dapat segera menyelamatkan diri.
* Padamkan Api Jika Mampu: Jika api masih sangat kecil dan tidak membahayakan, gunakan APAR terdekat untuk mencoba memadamkannya. Namun, jika api membesar, jangan mengambil risiko.
* Evakuasi dan Hubungi Bantuan: Segera tinggalkan area kebakaran melalui jalur evakuasi yang telah ditentukan. Jangan kembali untuk mengambil harta benda. Segera hubungi pemadam kebakaran di nomor darurat (misalnya, 113) dan berikan informasi lokasi yang jelas.
3. Tahap Pasca-Bencana (Pemulihan dan Evaluasi)
Setelah api berhasil dipadamkan, tahap ini berfokus pada pemulihan dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
* Jauhi Lokasi: Jangan pernah kembali ke area bekas kebakaran sampai pihak berwenang menyatakan aman. Ada risiko bangunan runtuh atau api yang kembali menyala.
* Pendataan dan Bantuan: Hubungi posko bantuan atau pihak terkait untuk pendataan kerugian. Ini penting untuk koordinasi bantuan darurat seperti tempat tinggal sementara, makanan, dan bantuan psikologis.
* Investigasi dan Evaluasi: Dukung penuh proses investigasi penyebab kebakaran. Hasil investigasi ini akan sangat penting untuk evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan pasar dan perbaikan yang diperlukan di masa depan.
Secara keseluruhan, mitigasi yang efektif membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, pengelola pasar, dan pedagang itu sendiri. Dengan kesiapsiagaan yang baik, risiko dan dampak kebakaran bisa dikurangi secara signifikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI