Mohon tunggu...
Fatimah Azzahra
Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga

Ibu rumah tangga yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gaza Makin Menderita, Sampai Kapan Kita Menonton Saja?

17 Juli 2025   14:39 Diperbarui: 17 Juli 2025   14:39 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Gaza Tengah Mengantri di Pusat Bantuan Gaza (Sumber: Kompas)

Mugunghwa Kkoci Pieot Seumnida. Inilah kalimat yang diucapkan saat bermain Lampu Merah dan Lampu Hijau. Permainan ini menjadi salah satu ikon Squid Game. Dimana para pemain harus berhenti saat sang boneka berbalik dan selesai mengucapkan kalimat di atas. Jika kedapatan bergerak, maka pemain akan ditembak mati. Seram dan keji memang.

Ironisnya, kalau Squid Game hanya sebuah film, maka di Gaza, permainan ini menjadi nyata. Walau warga Gaza tak pernah mendaftar bermain. Tapi mereka senantiasa ditembaki dan dibunuhi dengan berbagai alasan. Gaza Humanitarian Foundation (GHF) menjadi medan berbahaya seperti "Squid Game" versi dunia nyata. Ratusan pengungsi Palestina tewas ditembak pasukan Israel saat berusaha mengantre bantuan makanan dan tepung. (Kompas.com, 27/6/2025)

Gaza Menderita

Nampaknya Israel dan sekutu belum puas melihat penderitaan warga Gaza. Dari laman kompas (11/7/2025), Sedikitnya 15 orang, termasuk 10 anak dan dua perempuan, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel yang terjadi di dekat sebuah klinik kesehatan di Gaza pada Kamis (10/7/2025) pagi waktu setempat.

Peristiwa mengerikan ini terjadi saat warga Gaza tengah menunggu mendapatkan bantuan medis dan nutrisi. Apakah cukup? Belum!

Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina menyebut Israel menggunakan Gaza sebagai ajang uji coba senjata selama genosida sejak Oktober 2023. Albanese mencatat 48 perusahaan yang mendapat keuntungan mulai dari sektor senjata, teknologi, bank, hingga lembaga akademik. (Kompas.com, 4/7/2025)

Semua cara dilakukan Zionis Yahudi Israel untuk melakukan genosida pada Gaza, Palestina. Mulai dari menahan masuknya bahan makanan, obat-obatan, sehingga rakyat Gaza kelaparan dan mati karenanya. Ketika menentukan titik bantuan pun malah menjadi ajang pembantaian. Sungguh perilaku keji yang telah mereka lakukan pada rakyat Gaza. 

Potret Buram Para Penguasa

Para penguasa muslim bukannya bergerak membantu malah bergandengan menormalisasi hubungan dengan Israel. Lisan mengutuk dan mengecam tapi tetap bermesraan di belakang. Harusnya mereka malu pada non muslim yang rela mengorbankan harta, tenaga, waktu dan pikirannya untuk membela Gaza. Sungguh telah mati kemanusiaan dalam diri mereka!

Seperti Francesca Albanese yang dihukum oleh AS karena melaporkan genosida terhadap Gaza. Albanese tetap teguh berada dalam perjuangan keadilan, walau dikecam dan diintimidasi ala mafia oleh AS dan sekutunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun