Belajar Pada Peristiwa Akbar (Isra' Mi'raj)

Isra' Mi'raj merupakan salah satu kisah perjalanan spiritual dan ruhani Nabi Muhammad SAW dalam menuntun syariat umatnya, perjalanan yang dilakukan Rasulullah SAW dari masjidil haram hingga sidrotil muntaha ini masih ada ikhtilaf masalah kapan terjadinya, namun yang paling masyhur dikalangan ulama'yakni terjadi pada malam 27 Rajab tahun 10 kenabian. 

Perjalanna yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ditemani oleh malaikat Jibril,  merupakan hadiah terindah dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW setelah terjadinya peristiwa amul Huzni (tahun duka cita), dimana beliau ditinggal wafat oleh dua sosok yang sangat beliau cintai yakni Siti Khaodijah istrinya, dan Abu Tholib bin Abdul Mutholib pamannya.  

Isra' Miraj sendiri merupakan sejarah sekaligus sebab adanya syariat yang sangat penting bagi umat Islam. Peristiwa yang menantang keyakinan umat Islam pada saat itu, bagaimana tidak, perjalanan ini  terbilang tidak masuk akal, dan sulit dipercayai, karena dilakukan Rasulullah SAW dengan senggang waktu semalam saja.  

Lain halnya dengan Sahabat Abu Bakar yang langsung mengiyakan dan mempercayai apa yang dikatakan Rasulullah SAW. kala itu, oleh karnanya gelar Ash Shidiq pun disematan kepada sahabat Abu Bakar.

Perjalanan yang sangat luar biasa ini diabadikan oleh Allah SWT dalam QS. Al Isra' surah ke 17 pada ayat 1, disitulah Allah SWT mengindahkan perjalanan  Rasulullah untuk menghadap-Nya untuk menerima sebuah wahyu berupa perintah salat, ini merupakan kali pertama Rasulullah menghadap langsung untuk menerima wahyu dari Allah SWT. 

Dapat dipahami berarti perintah berupa salat ini merupakan perintah yang sangat penting dan utama. Benar adanya, karna syariat salat ini belum ada sebelumnya. 

Dan salat pun menjadi   (tiang agama) , jika diibaratkan dengan bangunan salat adalah pondasi yang menompang bangunan yang lainnya.  dan telah kita ketahui bersama bahwa amaliyah pertama yang akan dihisab adalah amaliyah salat.

Hikmah perjalann Isra' Mi'raj kala itu, masih terkenang sampai sekarang, dan menjadi salah satu hari besar para umat Islam. Hasil dari Isra' Mi'raj pun masih asri dan dijalankan sampai sekarang, meskipun berbagai zaman dan masa telah dilalui wahyu itu tetap di indahkan. 

Meskipun kita tidak hidup sezaman dengan Rasulullah SAW dan belum ada pada masa beliau melakukan perjalanan Isra' Mi'raj namun kita harus senantiasa meyakininya karna bukti nyatapun sudah ada, amaliyah yang setiap lima waktu kita kerjakan.