Mohon tunggu...
@boo.book
@boo.book Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penggiat hemat ,aktivis gratis, pecinta kata. IG: @boo.book Blog: www.reviewbuku99.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review Kemi 1, Belajar Pemikiran-pemikiran Melalui Novel

17 Januari 2019   14:37 Diperbarui: 17 Januari 2019   16:57 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul                      : Kemi, cinta kebebasan yang tersesat
Penulis                   : DR. Adian Husaini
Penerbit                  : Gema Insani
Kategori                  : Novel
Tahun cetakan       : cetakan ke-8/Juni 2016
Jumlah halaman   : 316 hlm
ISBN                        : 978-979-077-220-5

Pluralisme? Sekularisme? Kesetaran gender? Apa itu?. Kata-kata tersebut mungkin sudah sering kita dengar. Tapi adakah yang sudah benar-benar mengetahui maknanya? Dan Bagaimana pandangan Islam?

Sudah banyak artikel yang membahasnya. Tapi sepertinya hanya sedikit generasi muda Islam yang tertarik membacanya. Mungkin karena artikelnya cenderung panjang dan bertabur istilah yang kurang dipahami, jadi kurang menarik.

Jadi novel menjadi pilihan tepat yang ingin mempelajari pemikiran-pemikiran di atas tanpa pening karena penjelasannya mengalir dalam cerita di novel ini. Wow.

Kemi, santri andalan kyai Rois. Namun ia nekad pergi ke Jakarta untuk kuliah, mengikuti bujuk rayu Farhan, kakak angkatannya. Keputusannya tersebut menyeretnya pada sebuah kenyataan pahit. Ia terjerumus menjadi aktivis liberal.

Sahabat Kemi, Rahmat diutus kyai Rois untuk menyadarkan Kemi. Untuk itu Rahmat menyusul Kemi, dan kuliah di Institut Damai Sentosa, peguruan tinggi tempat Kemi kuliah. Di sana ia bertemu Siti, seorang feminis liberal sekaligus putri seorang kyai.

Tujuan menyadarkan kemi membuatnya harus berhadapan dengan sekelompok penjahat kerah putih. Berhasilkah Rahmat? Lalu adakah hubungannya dengan Siti?

Novel Kemi terdiri dari 3 jilid. Bisa dikatakan novel trilogi. Bukan novel biasa. Didalam kita bisa mengenal lika-liku pemikiran dan kondisi kejiwaan sejumlah aktivis liberal. Juga berisi dialog-dialog pemikiran dan cara mematahkan logika kaum liberal.
   
Mencari bacaan asyik dan berisi? Novel ini pantas  direkomendasikan. Apalagi ditulis oleh DR. Adian Husaini. Meskipun ditulis seorang akademisi namun bahasa yang digunakan sangat lugas, bisa dikatakan hampir tidak kata-kata yang kaku bin wagu di novel ini. Dibumbui pula dengan sedikit percintaan.

   Sekali lagi, sangat direkomendasikan. Terutama bagi generasi Islam.

NB : insya allah, di review kemi 2, kita akan sedikit mengenalkan DR. Adian Husaini.

Silahkan difollow...

IG : @boo.book

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun