Warning!: Tulisan ini mengandung konten pribadi. Niatnya cuma sharing. Merasa tidak nyaman sok close saja. Opini sesuai pengetahuan dan pemikiran saya. Anda tidak senang tulisan saya, saya tidak membenci anda. Ini style saya sok urusin style sendiri. #NamanyaJugaHidup.
Indonesia yang orangnya low context sangatlah paham bagaimana cara basa-basi dan paling suka untuk mutar-mutar kalau berbicara atau bahkan menjelaskan apa yang sudah ada di depan mata padahal tidak perlu dijelaskan. Saya adalah salah satu pelakunya hehe. Tapi, saya yang cukup sensitif dalam hal bahasa, mungkin karena lahir di lingkungan yang suka sastra dan kuliah di Komunikasi terkadang merasa aneh dengan beberapa ungkapan orang-orang yang sebenarnya pengen mencairkan suasana atau terlalu ingin akrab eh malah freak jadinya.
Pernahkah kalian mendengar kalimat:
"Ini anak siapa? anak ayah atau mama?"
Aneh? iya banget! Kalau misalkan itu anak ya anak ayah lha siapa yang mengandung? Kalau anak itu anak mama bagaimana si mama bisa mengandung?
Ada lagi.
Waktu itu saya sedang makan di kosan, kemudian teman saya datang dan bilang:
"lagi makan ya tur?"
Lha masak urang lagi fitness.
Bahkan ini masuk ke ranah pertelevisian. Saat itu saya sedang nonton 86 dan salah satu polisi menegur seorang anak kecil yang naik sepeda tanpa perlengkapan safety. Polisi wanita itu bilang: