Pakasam Mahang diklaim Malaysia dalam 100 Kuliner Kekayaan Malaysia
Pakasam adalah makanan atau kuliner khas dari Mahang Sungai Hanyar, Barabai Hulu Sungai Tengah, Propinsi Kalimantan Selatan, kuliner ini begitu terkenal turun temurun dan masih bertahan sampai sekarang, diminati karena rasanya yang khas dan diracik tangan-tangan terampil Ibu-Ibu yang setia di profesi mereka sebagai Pedagang Pakasam.
Ibu-Ibu dari Mahang Sungai Hanyar memproduksi sendiri Pakasam yang mereka jual, tentunya untuk menjaga cita rasa dan kebersihankuliner yang dibuat. Mereka sedari pagi buta sebagiannya sudah berjualan di Pasar Subur Barabai dan lainnya ada sampai sore di Lokasi Pasar Baru Barabai.
Ciri khas pedagang Pakasam adalah mereka rata-rata membawa barang dagangan mereka dengan mengendarai sepeda bersama dan menggunakan “kampil”. “Kampil” adalah jenis dua karung dari anyaman purun yang diletakkan di belakang sepeda dan diisi beragam dagangan dan keperluan berjualan.
Di Mahang Sungai Hanyar terdapat Puluhan Pembuat dan juga berprofesi pedagang Pakasam, mereka membuat pakasam di masing-masing rumah. Salah satunya adalah Bu Masniah atau akrab dipanggil Aluh Dali, Dia mampu memproduksi sampai 40 kilo gram Pakasam sehari dan terjual habis rata-rata 20 Kilo gram.
Menurut Aluh Dali bahwa pembuatan Pakasam sederhana namun sajian dan rasanya yang masam akan membuat menyegarkan dan menambah selera makan. Proses pembuatan pakasam berbahan dasar beragam jenis ikan mulai sepat, papuyu, haruan atau anak ikam, namun yang terbaik adalah ikan sepat.
Pengolahan Pakasam berbeda dengan Kuliner Iwak Wadi yang diolah dengan proses perendaman ikan dengan garam curai dan dapat bertahan hingga 1 bulan bahkan satu tahun. Rasa Iwak Wadi cenderung asin dan disajikan digoreng langsung atau pun dengan olahan khusus lainnya. Iwak wadi dijual lebih mahal ketimbang Pakasam.
Aluh Dali memasarkan sendiri pakasamnya dengan mengayuh sepeda tua miliknya dan bersama pedagang lainnya sejak pagi sekali sudah menata dagangannnya di pasar Subur. Dia memasarkan pakasam dengan bekerjasama dengan para penjual sayur, satu bungkus berisi 4 ekor ikan pakasam dijual dengan harga Rp. 1.000,- dalam satu hari terjual rata-rata 150 bungkus.